Jakarta, CNN Indonesia -- Proses penahanan Setya Novanto yang berlangsung cukup berliku, akhirnya selesai Minggu (19/11) malam tadi. Komisi Pemberantasan Korupsi menggelandang tersangka dugaan korupsi e-KTP itu dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ke Gedung KPK untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Tahanan KPK.
Keberhasilan KPK itu diakui oleh Laode Muhammad Syarif, tak lepas dari peran kepolisian. Atas hal tersebut Laode mewakili KPK mengucapkan terima kasih kepada korps Bhayangkara.
"Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dari KPK terhadap IDI dan RSCM. dan juga terima kasih secara khusus kepada Kapolri dan Wakapolri yang telah membantu secara maksimun untuk membantu menjaga tersangka, dan juga operasi-operasi yang dilakukan selama ini," ujar Laode kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses penahanan Setnov memang cukup pelik sejak KPK menerbitkan surat perintah penangkapan pada Rabu (15/11) lalu.
Segera setelah terbit surat penangkapan, KPK langsung mendatangi rumah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu di Jalan Wijaya XIII, Jakarta Selatan.
KPK datang Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB bersama puluhan aparat kepolisian untuk menjemput Setnov, namun tak berhasil menemukan sang pemilik rumah.
Di rumah tersebut, KPK yang berada selama sekitar lima jam hanya melakukan penggeledahan.
Keberadaan Setnov kemudian menjadi sorotan. Dia tak diketahui oleh KPK dan publik selama belasan jam.
KPK bahkan sempat menetapkan Setnov ke dalam daftar pencarian orang pada Kamis petang, namun tak lama setelah itu keberadaan Setnov akhirnya diketahui setelah yang bersangkutan mengalami kecelakaan di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Saat itu, masih di Kamis petang, mobil Toyota Fortuner warna hitam yang ditumpangi Setnov menabrak tiang jalan. Dia langsung dibawa ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat untuk mendapat perawatan.
Upaya KPK menangkap Setnov ketika itu tak berjalan mulus menyusul sikap pengacara Setnov, Fredrich Yunadi yang menolak berita acara penahanan dengan alasan kliennya masih terbaring sakit dan mendapat perawatan.
Tak ingin kecolongan lagi, KPK kemudian mengerahkan penyidik ke RS Medika Permata Hijau untuk berjaga sekaligus berdiskusi dengan pihak dokter guna mengetahui kondisi Setnov yang sebenarnya.
Keesokan harinya Setnov dipindah ke RSCM untuk mendapat perawatan lebih lanjut hingga akhirnya malam tadi KPK membawa Ketua Golkar itu ke rumah tahanan KPK.
(wis)