Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, rapat pleno yang bakal digelar besok akan menonaktifkan Setya Novanto dari jabatannya sebagai ketua umum.
"Setelah itu tahapan berikut membicarakan tentang siapa akan menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) untuk mengantar kepada Munas (musyawarah nasional)," kata Yorrys saat dihubungi, Senin (20/11).
Yorrys mengatakan, pelaksana tugas yang ditunjuk untuk mengisi kekosongan posisi ketua umum adalah Nurdin Halid yang merupakan Ketua Harian Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan jelas kalau ketum berhalangan maka ketua harian akan menggantikan, menekel. Itu mekanisme formal jadi itu tidak usah dibicarakan lagi kan," katanya.
 Yorrys Raweyai (CNN Indonesia/Abi Sarwanto) |
Yorrys menegaskan, hanya Nurdin yang berhak menjabat sebagai pelaksana tugas karena Idrus Marham sudah menjabat sebagai sekretaris jenderal.
"Ketua harian yang harus menggantikan baca aturan aja, tidak mungkin lah sekjen ga usah terlalu berpikir yang macam-macam. Bilang sekjen itu mengangkat dirinya sendiri dengan memaksakan kehendak ini tidak bagus buat partai," ucapnya.
Saat dikonfirmasi terpisah, Nurdin mengatakan penunjukan plt akan dibahas dalam rapat pleno yang diselenggarakan besok. Rapat pleno tersebut bakal dipimpin langsung olehnya.
"Rapat pleno itu yang menentukan apakah ada plt, apakah ada munas, atau apa, itu semua adalah kewenangan rapat pleno," ujar Nurdin dihubungi terpisah.
Senada dengan Yorrys, menurutnya jika merujuk AD/ART, jika ketua umum berhalangan, maka yang menggantikannya adalah ketua harian.
Nurdin pun menyatakan kesiapannya jika ditunjuk sebagai plt ketua umum menggantikan Setnov dalam rapat besok.
"Otomatis itu harus kita terima. Karena itu tugas. Tanggung jawab," ujar Nurdin.
[Gambas:Video CNN] (gil)