Massa 2411 Dinilai Salah Paham Tagih Kasus Viktor Laiskodat

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Nov 2017 04:20 WIB
Kadiv Humas Mabes Polri menilai massa 2411 telah salah paham menagih kasus Viktor Laiskodat karena perkara itu masih berjalan.
Kadiv Humas Mabes Polri menilai massa 2411 telah salah paham menagih kasus Viktor Laiskodat karena perkara itu masih berjalan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Massa 2411 yang melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPP Nasdem, hari ini, Jumat (24/11) dinilai salah paham terkait penanganan kasus dugaan ujaran kebencian yang melibatkan kader Nasdem Viktor Laiskodat.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, kasus Viktor hingga kini masih terus berjalan dengan pemeriksaan sejumlah saksi dan ahli.

“Mungkin mereka salah paham dikira kasusnya sudah tidak diproses lagi, makanya mereka unjuk rasa. Padahal masih (diproses),” ujar Setyo di Mabes Polri Jakarta, Jumat (24/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sebelumnya, Setyo menyatakan pihaknya telah mengimbau massa 2411 agar tak melakukan aksi unjuk rasa menuntut penuntasan kasus Viktor. Namun imbauan ini rupanya tak diacuhkan.

Sementara itu Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan hingga saat ini telah ada 20 orang saksi yang diperiksa terkait penanganan kasus Viktor.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan DPR terkait pelaksanaan sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bagi Viktor. Sebagai anggota DPR, menurutnya, Viktor memiliki hak imunitas terkait penanganan kasus tersebut.

“Lewat sidang itu bisa menyatakan apakah pernyataan saudara Laiskodat itu pribadi atau ada kaitannya sebagai anggota DPR. Itu yang nanti akan kami tindaklanjuti,” ucapnya.


Aksi 2411 menuntut kepolisian adil dalam menangani kasus dugaan ujaran kebencian yang menjerat Viktot. Aksi tersebut dimulai dengan salat Jumat di Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat dan dilanjutkan ke kantor Partai NasDem lalu ke Bareskrim Mabes Polri di Gambir.

Viktor dilaporkan sejumlah partai politik ke Bareskrim setelah dirinya dalam sebuah pidato politik mengaitkan partai politik PAN, Gerindra, Demokrat, dan PKS sebagai pendukung negara khilafah. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER