Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir yang menerjang kawasan jalan Tanggulangin-Porong, Sidoarjo, Jawa Timur membuat perjalanan kereta api lumpuh. Banjir itu disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Minggu 26 November kemarin.
"Beberapa KA yang melewati jalur tersebut terhambat perjalanannya dan tertahan di stasiun karena tidak tidak bisa melewati jalur tersebut sehingga terpaksa dialihkan perjalanannya menggunakan bus oleh pihak PT KAI," ujar Manajer Humas Daop 8 Surabaya, Gatut Sutiyatmoko, Senin (27/11).
Menurutnya, beberapa perjalanan KA dari arah Malang dengan tujuan Jakarta/Bandung yang melewati Surabaya juga harus memutar ke arah Blitar, Kediri, dan Kertosono. Sejumlah perjalanan KA yang melewati jalur tersebut bahkan mengalami pembatalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KAI mengembalikan 100 persen bea perjalanan kepada penumpang yang membatalkan tiketnya," katanya.
Dia mengatakan, untuk mengatasi gangguan perjalanan ini, PT KAI telah melakukan upaya normalisasi jalur selama 1x24 jam sejak kejadian dengan meninggikan rel menggunakan MTT dan penambahan batu balas. Namun hingga saat ini jalur tetap belum bisa dilewati KA karena ketinggian air sampai hari ini mencapai 29 cm di atas kop rel.
Guna melayani perjalanan penumpang hari ini, PT KAI menetapkan skenario operasi perjalanan KA. Skenario itu, KA Bima relasi Kertosono-Surabaya Gubeng-Malang dibatalkan, sebagai gantiya dijalankan KLB relasi Kertosono Blitar-Malang.
KA Mutiara Selatan relasi Kertosono Surabaya Gubeng-Malang dibatalkan, sebagai gantinya dijalankan KLB relasi Kertosono-Blitar-Malang.
Penumpang KA Bima dan Mutiara Selatan dengan tujuan Malang, dapat turun di Kertosono dan kemudian dilanjutkan menuju Malang menggunakan KLB relasi Kertosono Blitar Malang.
Untuk penumpang Bima dan Mutiara Selatan yang berangkat dari Surabaya Gubeng akan menggunakan rangkaian KLB Surabaya Gubeng-Kertosono (PP).
KA Logawa relasi Jember-Surabaya Gubeng dibatalkan, hanya berjalan dengan relasi Surabaya Gubeng-Purwokerto.
KA Ranggajati relasi Jember-Surabaya Gubeng dibatalkan, hanya berjalan dengan relasi Surabaya Gubeng-Cirebon. KA Probowangi dibatalkan untuk relasi Surabaya Gubeng-Bangil.
KA Jayabaya relasi Pasar Senen - Malang langsung memutar lewat Wonokromo Kertosono-Blitar-Malang.
 Banjir di Jalur Tanggulangin-Porong. (CNN Indonesia/Dik). |
Untuk pola operasi pengaturan perjalanan KA Lokal wilayah Daop 8 Surabaya diatur dengan skenario, KA Lokal relasi Surabaya Kota-Malang Blitar berhenti di Sidoarjo. KA Lokal relasi Blitar-Malang-Sidoarjo berhenti di Bangil. KA Komuter Surabaya Kota-Porong berhenti di Sidoarjo.
Penumpang KA lokal yang memiliki tiket namun relasinya tidak terpenuhi karena KA-nya batal sebagian, bea dikembalikan 100 persen.
Hingga saat ini PT KAI masih terus berupaya untuk menyurutkan air di lokasi terdampak banjir dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melayani penumpang KA yang mengalami keterlambatan maupun yang dialihkan dengan moda transportasi lain.
Penumpang TerlantarSebelumnya, puluhan penumpang kereta api terlantar di stasiun Sidoarjo. Mereka yang hendak menuju arah selatan harus menunggu 5-7 jam tanpa kepastian.
Hal itu seiring banjir yang menggenangi perlintasan kereta api di kawasan Porong Sidoarjo. Air setinggi pinggang orang dewasa membuat jalur perlintasan tak bisa dilewati.
Hal itu berdampak pada penumpang kereta api dengan tujuan arah Selatan, seperti Pasuruan, Probolinggo, Jember hingga Banyuwangi.
Banjir di Jalur Tanggulangin-Porong. (CNN Indonesia/Dik). |
"Sempat pending, karena ada banjir di Porong," kata Danang (28) asal Banyuwangi, Jawa Timur.
Dia yang baru pulang dari Yogyakarta hendak pulang ke Banyuwangi terpaksa berhenti di Stasiun Sidoarjo karena perjalanan kereta api tak bisa dilanjutkan.
"Sejak pukul 15.00 WIB di sini (stasiun) sampai pukul 20.30 WIB juga belum berangkat," ucapnya.
Senada juga dirasakan Yayik (42) asal Surabaya. Dia yang menumpang kereta Legawa jurusan Jember berangkat pada pukul 15.30 WIB melalui stasiun Gubeng Surabaya. Sesampainya di Stasiun Sidoarjo, ternyata kereta tak juga diberangkatkan.
"Ya mau bagaimana lagi, di Porong belum surut. Dan dari pihak PT. KAI juga belum ada keputusan yang pasti," kata Yayik.
Begitu juga Nilam (20) warga Surabaya yang hendak menuju Jember. Mahasiswi ini berencana pulang ke Jember karena ada Ujian Akhir Semester.
"Setelah kita tunggu lama, ternyata belum juga ada kepastian. Kita hanya diminta untuk naik bus, enggak jelas juga arahnya kemana. Jadi, terpaksa saya cancel ke Jember. Padahal, besok harus ujian," kata Nilam.
(dik/osc)