Masyarakat Diimbau Hindari Sungai yang Berhulu di G. Agung

Ramadhan Rizki | CNN Indonesia
Senin, 27 Nov 2017 19:14 WIB
Apabila turun hujan, air sungai yang berhulu di Gunung Agung akan bercampur dengan material letusan dan bergerak menuruni lereng ke arah hilir sungai.
Seorang warga berjalan di sungai Telaga Waja yang dialiri lava dingin dari letusan Gunung Agung mengalir di sungai yang terletak di desa Menanga, Kabupaten Karangasem, Bali pada Senin (27/11). (Anadolu/Mahendra Moonstar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penduduk Bali diimbau menghindari aliran arus sungai yang berhulu di Gunung Agung karena sewaktu-waktu bisa terdampak banjir lahar dingin dari gunung yang pernah meletus dahsyat di tahun 1963 itu.

"Banjir lahar dingin juga akan meningkat karena hujan di sekitar Gunung Agung akan meningkat, apalagi Bali sudah masuk musim hujan. Waspadai banjir lahar hujan atau banjir lahar dingin," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin, (27/11).

Sutopo menjelaskan, fenomena alam munculnya banjir lahar dingin diakibatkan letusan atau erupsi gunung berapi yang pasti menyemburkan berbagai material seperti abu, kerikil, pasir, sampai bongkahan batuan yang mengendap di sekitar kawah dan lereng gunung.

Apabila turun hujan, air akan bercampur dengan material dari letusan itu dan bergerak mengalir menuruni lereng ke arah hilir sungai dengan membawa segala material letusan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena ada hujan lebat maka (material letusan) akan terbawa oleh aliran yang terjadi lahar dingin, dan potensinya akan meningkat dan berbahaya," ujarnya.

Guna menjaga keselamatan, Sutopo mengingatkan masyarakat di sekitar aliran sungai yang memiliki hulu di Gunung Agung untuk waspada dan menyingkir dari area sungai, terutama ketika sedang hujan di hulu sungai.

Ia juga mengimbau masyarakat di radius 8-10 kilometer dari puncak gunung harus menjauhi zona perkiraan bahaya dengan sukarela dan tertib.

"Kami betul-betul mengimbau kepada masyarakat yang masih dalam zona berbahaya erupsi dan banjir lahar dingin untuk segera melakukan evakuasi," ujarnya.

Sebelumnya diketahui material erupsi Gunung Agung yang terbawa air hujan mulai membanjiri lahan persawahan yang dekat dengan Sungai Yeh Sah, Desa Batusesa, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali.

Dari pengamatan PVMBG, fenomena lahar ini berasal dari lereng selatan Gunung Agung atau bagian hulu Desa Sebudi. Dari pengamatan pihaknya sudah mengecek lahar dingin ini, karena ada tercium bau belerang dan jatuhan abu yang terjadi dua hari ini terakhir.


(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER