
Puan Minta Negara Antisipasi Konflik karena Urbanisasi
CNN Indonesia, CNN Indonesia | Selasa, 28/11/2017 19:21 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyatakan setiap negara harus mengelola human mobility dengan baik, mampu memenuhi hak-hak migran serta mencegah potensi masalah terkait dengan proses urbanisasi.
Demikian disampaikan Puan saat membuka '14th International Inter Ministerial Conference On Population And Development 2017' di Hotel Hyatt Yogyakarta.
Dia mengatakan urbanisasi merupakan konsekuensi dari kemajuan pembangunan dan meningkat dalam 5 tahun terakhir. Saat ini, jelasnya, diperkirakan sekitar 54% penduduk dunia tinggal di perkotaan.
“Perkembangan urbanisasi yang begitu cepat harus dapat disertai intervensi kebijakan yang tepat, sehingga terjaga dengan baik derajat kualitas hidup penduduk perkotaan,” ujar Puan dalam keterangannya, Selasa (28/11).
Diungkapkannya, di antara 7,5 miliar penduduk dunia saat ini, terdapat lebih dari 1 miliar migran. Setiap pergerakan manusia, lanjutnya, tidak hanya membawa dirinya saja, melainkan juga seluruh hal yang melekat dalam dirinya seperti budaya, perilaku, ideologi, penyakit, dan berbagai hal lainnya.
Oleh karena itu, dalam merencanakan Pembangunan Nasional, Paradigma Pembangunan berwawasan kependudukan, perlu menjadi perhatian. Sementara itu, pembangunan juga harus menempatkan manusia sebagai pelaku dan penerima manfaat dari pembangunan.
"Kita harus dapat mengelola human mobility dengan baik, mampu memenuhi hak-hak migran serta mencegah potensi masalah dan konflik di masa depan,” kata dia. “Melalui International inter-ministerial conference ini, diharapkan dapat menghasilkan formula ... yang dapat menjadi landasan bersama dalam pembangunan kependudukan,” katanya.
Sebagai informasi, tema '14th International Inter Ministerial Conference On Population And Development 2017' adalah Sustainable Cities, Human Mobility and International Migration – A South-South Perspective and Intervention needs”. Tema tersebut diambil sesuai dengan tema Sidang Komisi PBB Kependudukan dan Pembangunan ke-51 yang akan diadakan pada 2018.
Selain Menko PMK yang menyampaikan sambutannya, dalam kesempatan ini Wakil Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Liu Yandong juga memberikan pidatonya serta Chair of PPD RRT, Li Bin. Turut hadir pula, Pimpinan dan Anggota Komisi Eksekutif PPD, Direktur Eksekutif UNFPA, Dr. Natalia Kanem serta Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono . (asa)
Demikian disampaikan Puan saat membuka '14th International Inter Ministerial Conference On Population And Development 2017' di Hotel Hyatt Yogyakarta.
Dia mengatakan urbanisasi merupakan konsekuensi dari kemajuan pembangunan dan meningkat dalam 5 tahun terakhir. Saat ini, jelasnya, diperkirakan sekitar 54% penduduk dunia tinggal di perkotaan.
“Perkembangan urbanisasi yang begitu cepat harus dapat disertai intervensi kebijakan yang tepat, sehingga terjaga dengan baik derajat kualitas hidup penduduk perkotaan,” ujar Puan dalam keterangannya, Selasa (28/11).
Diungkapkannya, di antara 7,5 miliar penduduk dunia saat ini, terdapat lebih dari 1 miliar migran. Setiap pergerakan manusia, lanjutnya, tidak hanya membawa dirinya saja, melainkan juga seluruh hal yang melekat dalam dirinya seperti budaya, perilaku, ideologi, penyakit, dan berbagai hal lainnya.
Oleh karena itu, dalam merencanakan Pembangunan Nasional, Paradigma Pembangunan berwawasan kependudukan, perlu menjadi perhatian. Sementara itu, pembangunan juga harus menempatkan manusia sebagai pelaku dan penerima manfaat dari pembangunan.
"Kita harus dapat mengelola human mobility dengan baik, mampu memenuhi hak-hak migran serta mencegah potensi masalah dan konflik di masa depan,” kata dia. “Melalui International inter-ministerial conference ini, diharapkan dapat menghasilkan formula ... yang dapat menjadi landasan bersama dalam pembangunan kependudukan,” katanya.
Sebagai informasi, tema '14th International Inter Ministerial Conference On Population And Development 2017' adalah Sustainable Cities, Human Mobility and International Migration – A South-South Perspective and Intervention needs”. Tema tersebut diambil sesuai dengan tema Sidang Komisi PBB Kependudukan dan Pembangunan ke-51 yang akan diadakan pada 2018.
Selain Menko PMK yang menyampaikan sambutannya, dalam kesempatan ini Wakil Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Liu Yandong juga memberikan pidatonya serta Chair of PPD RRT, Li Bin. Turut hadir pula, Pimpinan dan Anggota Komisi Eksekutif PPD, Direktur Eksekutif UNFPA, Dr. Natalia Kanem serta Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono . (asa)
ARTIKEL TERKAIT

Puan Canangkan Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman
Nasional 2 tahun yang lalu
Ratusan Hektare Lahan Disiapkan bagi Korban Gunung Sinabung
Nasional 2 tahun yang lalu
Kematian Debora, Menteri Puan Akan Evaluasi SOP Rumah Sakit
Nasional 2 tahun yang lalu
Menteri Puan Imbau PBNU Cermati 'Full Day School' Secara Arif
Nasional 2 tahun yang lalu
Merazia Warga Ibu Kota Tak Ber-KTP Jakarta
Nasional 2 tahun yang lalu
Gulali Jakarta di Mata Orang-Orang 'Asgar' dan Tasik
Nasional 2 tahun yang lalu
BACA JUGA

VIDEO: Perjuangan Perempuan Bertahan Hidup di Kamp Yunani
Internasional • 13 December 2019 21:12
6 Orang Tanpa Identitas Tewas di Perbatasan Yunani-Turki
Internasional • 11 December 2019 03:04
Polisi Tangkap Pria Irlandia Terkait Kasus Mayat di Kontainer
Internasional • 23 November 2019 04:00
FOTO: Derita Imigran dalam Perjalanan Melewati Yaman
Internasional • 06 November 2019 09:31
TERPOPULER

Rahasia Rendang Indonesia Tahan Lama Meski Dikirim ke Nepal
Nasional • 1 hari yang lalu
Muhammadiyah soal Wantimpres: Negara Pro Konglomerat
Nasional 1 jam yang lalu
Mengenal Teknik Serangga Mandul Batan yang Bisa Cegah DBD
Nasional 2 hari yang lalu