Karangasem, CNN Indonesia -- Tremor dengan skala tinggi atau disebut tremor overscale kembali terjadi di
Gunung Agung, Bali, Rabu (29/11) petang.
Tremor overscale merupakan getaran melebihi skala yang tersedia di dalam seismogram dengan angka maksimal sebesar 23mm.
Dari hasil pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tremor overscale tersebut terjadi sekitar pukul 17.24-18.00 WITA dengan amplitudo 24mm.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya tadi terjadi
tremor overscale, tapi sekarang sudah turun lagi, tinggal microtremor seperti biasa," kata Kepala PVMBG Kasbani kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (29/11).
Kasbani mengatakan dampak dari terjadinya
tremor overscale tersebut masih belum diketahui sampai saat ini.
Pasalnya, dari siang hingga saat terjadinya
tremor overscale Gunung Agung terus tertutup awan gelap dan juga turun hujan.
"Ini tidak terpantau, gelap dan juga mendung, hujan enggak kelihatan," ujar Kasbani.
Kasbani menyampaikan terjadinya
tremor overscale tersebut menunjukkan masih adanya peningkatan aktivitas di Gunung Agung, meskipun aktivitas tersebut berfluktuasi.
Kemarin (28/11),
tremor overscale juga terjadi, bahkan diiringi muntahan material pasir dan kerikil. Material-material itu terjatuh ke kawasan hingga jarak sekitar 4-5 km dari kawah.
Letusan tersebut juga dianggap sebagai letusan terbesar yang terjadi sejak pertama kali Gunung Agung meletus pada 21 November silam.
(kid/gil)