Klungkung, CNN Indonesia -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung menyebar 20 ribu masker kepada masyarakat dan pengungsi di sana demi mengantisipasi sebaran abu vulkanis akibat letusan
Gunung Agung.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung Putu Widiada mengatakan pembagian masker tersebut dibagikan dua hari yang lalu saat Klungkung juga terkena dampak dari abu vulkanis Gunung Agung.
"Masker kami dengan rumah sakit, PMI, dua hari lalu bagikan 20 ribu masker," kata Putu saat ditemui
CNNIndonesia.com, Selasa (28/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putu mengaku pihaknya tak mempunyai banyak stok masker, sehingga baru membagikan 20 ribu masker saja.
Putu juga menyampaikan pembagian masker yang hanya 20 ribu itu juga bertujuan untuk memberikan stimulan kepada masyarakat untuk mulai membeli masker secara mandiri sebagai persiapan menghadapi letusan
Gunung Agung.
"Kita begini hanya untuk stimulan saja, sambil sosialisasi tolong pakai masker kalau keluar itu," ujar Putu.
Meski mengimbau masyarakat juga membeli masker secara mandiri, Putu mengaku pihaknya belum melakukan survei apakah stok masker di apotek atau toko-toko di daerah Klungkung cukup bagi masyarakat.
"Itu (ketersediaan masker di apotik) yang belum kita survey, kami dari pemerintah tidak bisa maksimal. Biar masyarakat swadaya juga," ujar Putu.
"Tapi ada informasi di apotek sudah habis, nanti kita koordinasi dengan pimpinan," imbuhnya.
Selain itu, sambung Putu, BPBD Klungkung juga telah mendapatkan kiriman masker dari Pos Komando di Tanap Ampo sebanyak 3000.
Di sisi lain, Putu menuturkan sampai saat ini masyarakat Klungkung belum ada yang mengeluhkan perihal masalah kesehatan akibat abu vulkanik Gunung Agung.
"Belum ada yang mengeluhkan sesak nafas, kami langsung itu sudah bergerak mengimbau kepada warga kalau ada hujan abu pakai masker," tuturnya.
Pada siang tadi, aktivitas Gunung Agung mulai meningkat dengan memuntahkan material pasir dan kerikil.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan material-material itu dimuntahkan saat Gunung Agung meletus sekitar pukul 13.37 WITA.
Menurutnya, sebelum letusan terjadi sempat terjadi
tremor overscale atau getaran dengan kekuatan yang cukup besar.
"
Tremor overscale dimulai jam 13.27-an kemudian jam 13.37 Wita meletus, itu letusannya besar," kata Kasbani kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (28/11).
Kasbani menyampaikan letusan yang terjadi itu merupakan letusan terbesar sejak
Gunung Agung pertama kali meletus freatik pada 21 November silam.
[Gambas:Video CNN] (kid/djm)