Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok yang mengatasnamakan Masyarakat Indonesia Peduli Yerusalem rencananya akan demo di Kedutaan Besar AS besok. Namun Polda Metro Jaya belum mendapat surat pemberitahuan demo tersebut.
Unjuk rasa itu dilakukan sebagai protes terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Rencananya massa aksi akan melakukan
long march yang dimulai dari Kedutaan Besar Palestina di Jalan Diponegoro dan berakhir di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum (ada surat pemberitahuan), dan kami belum terima informasi itu," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (7/12).
Sejauh ini, kata Argo, pihaknya telah menambah anggota untuk melakukan patroli pengamanan di Kedutaan Besar AS.
"Pihak kepolisian tetap
standby, tetap kami patroli selain petugas-petugas Pam Obvit [pengamanan obyek vital] yang jaga di kedutaan, kami juga tambah anggota patroli untuk mem-
back-up ke sana," tuturnya.
 Argo Yuwono. (CNN Indonesia/Marselinus Gual) |
Dihubungi terpisah, koordinator lapangan aksi Agus Sudarmadji mengatakan, pihaknya telah menyambangi Polda Metro Jaya untuk memberikan surat pemberitahuan aksi tersebut.
Namun, kata Agus, pihak Polda Metro Jaya tidak memberikan izin untuk melakukan
long march. Mereka hanya diizinkan untuk melakukan kegiatan aksi di Kedubes AS. Soal izin
long march pun mereka diminta agar memberitahukan kepada pihak Mabes Polri.
"Kami tadi sekitar jam 13.00 WIB baru sampai di Polda, ini tim kami sedang meluncur ke Mabes Polri. Tadi kami sudah diskusi dengan Intelpam Polda jadi mereka mengarahkan karena khawatir ada kemacetan di ruas yang dilalui massa, jadi mereka sarankan massa jangan di dua tempat, paling tidak satu saja dikonsolidasi di Medan Merdeka Selatan saja," ujarnya saat dihubungi
CNNIndonesia.com.
"Kami sedang minta diizinkan tetap ada
long march dari Diponegoro ke Medan Merdeka Selatan, saat ini tim kami sedang meluncur ke Mabes untuk meminta izin itu," imbuh Agus.
Meski berkeinginan untuk
long march tetapi Agus mengatakan pihaknya tidak keberatan jika hal tersebut tidak diizinkan oleh polisi. Mereka tetap akan aksi di depan Kedubes AS tanpa
long march.
"Untuk
long march masih menunggu (izin Mabes), untuk di Medan Merdeka Selatan sudah oke (izin dari Polda)," ujarnya.
Agus memperkirakan massa yang akan hadir sekitar 500 hingga 1000 orang yang terdiri dari perempuan, pria dan anak muda.
Aksi tersebut akan dilakukan secara damai. Panitia meminta massa aksi mengenakan pakaian serba putih.
"Kami dari Masyarakat Indonesia Peduli Yerusalem. Kami tidak berafiliasi pada kelompok manapun apalagi orpol (organisasi politik) tertentu, kami murni dari masyarakat saja," ucapnya.
(wis/kid)