Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah monitor layar datar berkelir hitam berdiri tegak di sudut ruang dekat meja kerja Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Di layar itu tampak enam kolom laman media sosial Twitter milik Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut.
Monitor seukuran papan tulis ini cukup menyita perhatian siapapun yang bertamu ke ruang kerja Fadli. Kaki-kaki beroda membuat monitor mudah dipindahkan ke manapun. Kamera perekam atau webcam dan sebuah keyboard serta mouse nirkabel melengkapi perangkat monitor.
Fadli mengatakan, dirinya mengontrol sepenuhnya laman Twitter yang terpampang di monitor besar itu, tanpa bantuan administrator.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ngetweet sendiri, kecuali kalau ada berita-berita yang itu ada adminnya lah kalau forwarding atau ngelink berita. Tapi kalau yang substansi saya sih," ujar Fadli saat berbincang dengan wartawan di ruangannya, kemarin.
Dia mengatakan, monitor itu awalnya difungsikan untuk menggelar telekonferensi atau presentasi. Namun, acapkali dia memanfaatkannya untuk memantau pemberitaan yang lalu lalang di Twitter.
"Jadi kalau tidak ada persentasi saya pakai tweetdeck atau baca berita. Kayak kemarin ada presentasi langsung dari sini, atau saya teleconference dengan beberapa negara langsung di sini. Untuk pakai skype ya, kan enak tinggal duduk," ujarnya.
Menurutnya, dalam era digital dan media sosial sekarang ini, diperlukan pembaruan perkembangan informasi yang cepat. Apalagi, kata Fadli, dirinya harus memantau opini publik baik positif dan negatif sebagai seorang politikus di parlemen.
 Monitor di ruang kerja Fadli Zon untuk memantau isu di media sosial Twitter. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto) |
Di laman tersebut, Fadli juga dapat sepuasnya memantau isu seputar para tokoh nasional dan internasional. Beberapa di antaranya seperti Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, hingga Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Kalau Donald Trump cepet banget, susah kita membaca reaksinya [...] Jokowi kita pantau juga hahaha. Ini hebat juga, ini canggih lah," ujarnya sambil menyapu monitor yang berteknologi layar sentuh.
Ukuran monitor yang lebar memungkinkan Fadli leluasa memantau informasi secara komprehensif dibanding di layar ponsel yang jauh lebih kecil. "Kalau di sini kan komprehensif bisa kelihatan," ucapnya.
Fadli menjelaskan, keberadaan monitor ini baru terpasang di ruang kerjanya sejak tahun lalu. Dia mengklaim tidak pernah meminta monitor berukuran besar tersebut.
"Saya sendiri malah enggak pernah minta ini, tahu tahu ada saja. Hebat, enggak itu?" kata Fadli seraya tertawa.
Dia menambahkan, setiap pimpinan dewan lain juga memiliki monitor tersebut di ruang kerja masing-masing. Hal itu terkonfirmasi melalui akun @pangeransiahaan yang menunjukan monitor serupa di ruang Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
(pmg)