Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengecam pernyataan resmi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Fadli menduga ada upaya pengalihan isu yang dilakukan Trump.
"Saya melihat bahwa apa yang disampaikan oleh Trump ini lebih kepada upaya dia untuk mengalihkan isu-isu domestik yang terjadi," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/12).
Sebab, dia menilai Trump dalam posisi sulit karena semakin banyak mendapat serangan politik di dalam negeri akibat kebijakannya. "Kemudian mengangkat isu ini sebagai salah satu isu yang mungkin bisa drifting, mengalihkan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli berpendapat, pernyataan Trump justru akan menimbulkan masalah baru. Hal itu kata dia, pernyataan Trump keluar dari semangat untuk menyelesaikan persoalan Israel-Palestina selama ini.
Hingga kini, parlemen masih menunggu sikap resmi pemerintah Indonesia terkait persoalan tersebut. Sementara, rencana pemutusan hubungan bilateral dianggap masih terlalu jauh.
"Itu masih terlalu jauh ya, kalau soal itu. Kita lihat perkembangannya yang jelas tentu kalau pemerintah Indonesia bersikap dan DPR akan melihat sikap pemerintah itu," katanya.
Sebelumnya, Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan Trump ini berlandaskan pada satu undang-undang yang sudah diloloskan oleh Kongres AS sejak 1995.
Hukum itu mengatur pengakuan AS bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel dan mengesahkan pendanaan pemindahan kantor Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
(pmg/gil)