Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menilai pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah melecehkan kesepakatan internasional.
Ibas menjelaskan, pada 1947 Perserikatan Bangsa-Bangsa telah membentuk komite khusus membahas soal Palestina yaitu United Nations Special Committee on Palestine (UNSCOP) dan merekomendasikan pembagian Palestina menjadi wilayah Arab dan Yahudi atau dikenal dengan “Two State Sollution”.
“Jelas Presiden Donald Trump telah melecehkan konsensus internasional dalam resolusi Majelis Umum PBB Nomor 181 tahun 1947 yang di dalamnya tertera rekomendasi two state solution,” kata Ibas dalam keterangannya, Sabtu (9/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, pihaknya mendesak agar proses perdamaian multilateral yang telah dibangun bersama lembaga-lembaga internasional lainnya dihormati untuk menjaga perdamaian di Timur Tengah.
Ibas menilai, Trump telah mencederai proses perdamaian yang tengah dilakukan Palestina-Israel. Tindakan Trump itu, kata Ibas, tidak menghormati proses, kerja keras dan upaya serius banyak negara dunia untuk menciptakan perdamaian bersama.
Selama ini dunia internasional telah berkomitmen kuat menaati aturan bahwa Yerusalem adalah wilayah yang berada di bawah kewenangan internasional, dan diberikan status hukum dan politik yang terpisah (separated body).
“Di saat dunia internasional terus membangun komitmen dan terus menjalin persatuan untuk menciptakan kedamaian dan keamanan global, kini proses itu tercederai,” ujar Ibas.
Menurut Ibas, pernyataan Trump tersebut sangat tidak mencerminkan sikap pemimpin negara adidaya dalam menjaga perdamaian dunia.
 Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan (kiri) mengatakan, partainya mengecam pernyataan Trump terkait Yerusalem. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, partainya menentang dan mengecam pernyataan dan klaim Trump atas kota Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
"Partai Demokrat menilai dan menganggap bahwa pernyataan Donald Trump akan memicu ketegangan baru di Timur Tengah maupun ketegangan global yang bisa memicu kepada konflik internasional, serta menjadi ancaman terhadap proses perdamaian antara Palestina dan Israel," kata Hinca dalam keterangannya hari ini.
Partai Demokrat, lanjut Hinca, menilai bahwa konflik Palestina bukanlah konflik Agama. Melainkan murni perjuangan hak kemerdekaan Palestina sebagai bangsa.
"Untuk itu, Partai Demokrat menyatakan mendukung penuh kemerdekaan Palestina serta Partai Demokrat akan terus berdiri bersama rakyat Palestina memperjuangkan hak kemerdekaannya sebagai bangsa," ujarnya.
Partai Demokrat, kata Hinca, mendukung sikap pemerintah Indonesia untuk membantu perjuangan Palestina untuk menggalang kekuatan global dengan menekan Amerika secara diplomatis maupun langkah politik lainnya.
Hinca mengatakan, partainya juga mendorong PBB maupun Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk segera mengambil sikap menekan Amerika dan tidak mengakui klaim Trump atas Yerusalem.
"Partai Demokrat mengimbau seluruh komponen bangsa, agar tetap tenang menyikapi dan memberikan respon atas pernyataan Donald Trump tersebut untuk menjaga kondusifitas dalam negeri," ucapnya.
(pmg)