MUI: Lawan Trump Tak Cukup dengan Boikot Produk AS

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Jumat, 08 Des 2017 10:30 WIB
Sikap bersama dari seluruh dunia untuk menekan AS dan Israel dinilai lebih efektif melawan kebijakan Trump ketimbang hanya boikot produk AS.
Presiden AS Donald Trump saat mengumumkan pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Rabu (6/12). (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa’adi menilai, perlawanan terhadap sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tak cukup hanya dengan boikot produk negeri Paman Sam itu.

Ia menyebut, perlu kekompakan di seluruh dunia untuk menghentikan arogansi AS dan Israel.

“Harus ada tindakan bersama untuk menghukum Israel dan AS. Kalau perlu beri sanksi keras terhadap kedua negara tersebut,” cetus Zainut, kepada CNNIndonesia.com, Jumat (8/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Untuk merealisasikannya, Indonesia harus mendorong hal itu melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar segera menyelenggarakan sidang luar biasa untuk menyelesaikan masalah ini. Ia menilai, tindakan kedua negara—khususnya Israel, sudah terlalu berlebihan karena selama puluhan tahun melakukan tindakan yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan.

“Khusus terhadap Israel harus ada sikap keras terhadap negara ini. Kami harap ada tindakan lebih tegas dari negara-negara di dunia, khususnya untuk memberi efek jera bagi Israel,” ucapnya.

Upaya boikot atas produk-produk AS di Indonesia sebelumnya diserukan oleh sejumlah anggota dewan dalam rapat paripurna DPR dan juga oleh Front Pembela Islam (FPI), Kamis (7/12). Pemboikotan itu disebut sebagai pesan bangsa Indonesia yang ingin mendorong secara serius atas kemerdekaan Palestina dan menolak segala upaya pelemahan dan perjuangan rakyat Palestina.

(arh/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER