Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi akan menindak tegas anggota Organisasi Masyarakat (Ormas) yang akan melakukan sweeping pada gelaran Djakarta Warehouse Project (DWP) yang diselenggarakan pada 15-16 Desember di Jiexpo Kemayoran.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu melarang Ormas tersebut melakukan aksi main hakim sendiri.
"
Sweeping tidak boleh, kalau ada saya tindak," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/12).
Roma menambahkan, polisi masih mempersiapkan pengamanan di beberapa lokasi acara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamanan DWP akan dilakukan di dalam dan luar gedung Ji-Expo. Hal itu untuk mengantisipasi jika terjadi aksi penolakan saat acara tersebut berlangsung.
"Tetap pengamanan dari kegiatan di dalam dan pengamanan yang mungkin ada berkaitan dengan penyampaian pendapat di muka umum terkait penolakan (saat acara digelar)," katanya.
Jika ada peredaran minuman keras dan narkotika saat acara DWP, Roma mengatakan, polisi akan merazia setiap tas yang dibawa pengunjung DWP.
Selain itu, kata Roma, penyelenggara juga sudah mengajak kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengantisipasi terjadinya penggunaan atau peredaran obat terlarang saat acara.
"Informasinya memang dia (penyelenggara) jamin tidak akan ada narkoba dan sebagainya dan akan melibatkan BNN. Jadi sudah ada persiapan dari pihak panitia untuk melibatkan BNN," tuturnya.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sebelumnya mengatakan pihaknya tidak akan mengizinkan peredaran minuman keras di acara tersebut.
"Tidak boleh, minuman keras kan beralkohol. Pokoknya itu (DWP) sesuai peraturan yang berlaku. Tidak ada penjualan minuman keras," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati kepada
CNNIndonesia.com.
DWP dimulai pertama kali pada 2008 dan hanya bermula dari pesta Electric Dance Music (EDM) 'kecil-kecilan' di sejumlah klub populer di ibu kota Jakarta. Pada 2017 kali ini, DWP sukses memboyong pulang musisi Indonesia kontroversial di Amerika Serikat, Rich Chigga. Rich juga bakal bersanding di podium DWP bersama DJ dunia lainnya seperti Marshmello, R3HAB, Tiesto, Galantis, Hardwell, juga Steve Aoki.
Sejumlah Ormas yang tergabung dalam Masyarakat Muslim Kemayoran Bersatu, menolak penyelenggaraan DWP. Sejumlah Ormas itu beralasan, kegiatan DWP tidak sesuai dengan norma agama dan budaya.
Mereka rencananya akan menggelar aksi menolak DWP, Kamis (14/12) di depan Ji-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Ormas-ormas dan kelompok-kelompok itu di antaranya Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam, PWB, Formasi, IKBMK, Lakri, Garda FBR, Gemais Betawi, dan Majlis Ta'lim Kemayoran.
(ugo/gil)