Gabungan Elemen Ormas Demo Tolak DWP di Jiexpo

Adhi Wicaksono & Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Kamis, 14 Des 2017 14:57 WIB
Dalam orasinya mereka menyatakan akan membawa massa aksi yang lebih besar jika DWP tetap digelar di Jiexpo.
Polisi melakukan pengawalan untuk menjaga keamanan saat sejumlah orang gabungan berbagai elemen ormas di Kemayoran melakukan aksi tolak Djakarta Warehouse Project (DWP) di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok orang yang merupakan gabungan sejumlah ormas dan kelompok menggelar aksi unjuk rasa menolak Djakarta Warehouse Project (DWP) di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (14/12).

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, aksi tersebut dimulai sekitar pukul 12.30 WIB. Sejumlah elemen yang ikut dalam aksi itu terlihat dari spanduk dan alat peraga demonstrasi yang dibawa.

Di antaranya ada Bang Japar dan Forkabi Kemayoran. Dalam spanduk mereka di antaranya menulis bahwa warga kemayoran menolak DWP di Jiexpo dan menuding DWP sebagai budaya Amerika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi yang diikuti sekitar puluhan orang itu pun mendapatkan pengawalan dari polisi.

Dalam salah satu orasinya, orator menegaskan mereka menolak DWP. Jika tuntutan mereka tidak diterima, ancam akan ada aksi dengan membawa jumlah massa yang lebih besar akan dilakukan.

Hingga berita ini ditulis, belum ada dari pihak penyelenggara DWP yang menemui peserta aksi.

Aksi gabungan ormas yang menolak penyelenggaraan DWP itu sebelumnya diungkap Dewan Penasehat LBH Bang Japar Kecamatan Kemayoran, Suhadi, Rabu (13/12).

Selain Bang Japar, Suhadi pun membeberkan sejumlah ormas yang akan turut dalam aksi tolak DWP tersebut.

Ormas-ormas dan kelompok-kelompok itu di antaranya Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI), PWB, Formasi, IKBMK, Lakri, Garda FBR, Gemais Betawi, dan Majlis Ta'lim Kemayoran.

Suhadi menyatakan DWP dapat merusak akhlak generasi muda. Festival musik untuk genre EDM (Electric Dance Musik) itu rencananya bakal digelar di Ji-Expo pada akhir pekan ini, 15 dan 16 Desember 2017.

"Aksi damai penolakan ini karena DWP tidak sesuai dengan norma agama dan budaya serta berbau maksiat," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (13/12).

(djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER