Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, mendiang AM Fatwa tetap mencintai negeri meski pernah dipenjara selama 18 tahun lamanya.
"Meskipun pernah dipenjarakan negeri ini lebih dari 18 tahun totalnya, tetapi beliau tidak pernah berhenti mencintai negeri ini," kata Anies saat mengunjungi rumah duka almarhum A.M. Fatwa di Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (14/12).
Menurut Anies, Fatwa adalah contoh pejuang yang ulet sejak muda hingga akhir hayat. Dia mengaku mengagumi Fatwa, sosok yang pernah dipenjara oleh rezim otoriter yang gencar memberangus aktivis penentang pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hadapan tamu, Anies menceritakan sedikit kenangan di masa kecilnya bersama Fatwa.
"Beliau sering ke Jogja dan sering menginap di rumah kami di Jogja. Anies yang beliau kenal adalah Anies di masa kecil dulu," kata Anies.
Dia menambahkan, Fatwa adalah tokoh muda di Pelajar Islam Indonesia.
"Kami bukan hanya ada hubungan karena beliau anggota DPD Jakarta. Kami adalah dua keluarga yang disambungkan lintas generasi," kata Anies.
Karenanya, persahabatan mereka berlangsung hingga sekarang. Anies pun bercerita, semenjak dirinya bertugas menjadi gubernur DKI Jakarta, Fatwa memanggilnya dengan sebutan khusus.
"Beliau semenjak saya bertugas selalu memanggil 'Bung Anies'. Saat saya bertugas di kementerian, pertama kalinya Pak Fatwa datang dan panggil saya 'Pak Anies'," katanya.
Anies menolak panggilan dari Fatwa itu karena dirasa berlebihan.
"'Pak Fatwa, jangan panggil saya 'Pak'. Tetap saja panggil saya Anies," kata Anies menirukan ucapannya ke pengagum Bung Karno itu.
Anies tiba di rumah duka pada pukul 13.53 WIB. Dia disambut sejumlah pelayat, di antaranya Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu juga menemui puteri Fatwa, yakni Dian Islamiati Fatwa. Anies mendampingi Dian yang terduduk menangis di depan peti jenazah ayahnya. Setelah itu, Anies juga memimpin salat jenazah yang diikuti sejumlah jamaah.
"Pastinya kita semua merasakan kehilangan, duka, tapi kita juga bangga bahwa orang tua kita, panutan kita, insya Allah telah menunaikan amanatnya di dunia ini dengan sebaik-baiknya," kata Anies.
Ia pun menutup doa dengan berharap agar amal ibadah Fatwa diterima Allah SWT.
"Dan InsyaAllah menjadi seorang yang khusnul khatimah."
(pmg)