Massa Tuntut Donald Trump Cabut Keputusan Soal Yerusalem

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Minggu, 17 Des 2017 13:04 WIB
Massa melakukan aksi di depan Kedubes AS setelah dari Monas. Di sini, massa menuntut Donald Trump mencabut kebijakan soal Yerusalem ibu kota Israel.
Massa melakukan aksi di depan Kedubes AS setelah dari Monas. Di sini, massa menuntut Donald Trump mencabut kebijakan soal Yerusalem ibu kota Israel. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah melakukan aksi di Monas, sebagian massa bergerak ke Kedutaan Besar Amerika Serikat. Mereka juga melakukan aksi di Dubes AS dengan menyerukan tuntutan Presiden Donald Trump untuk mencabut pernyataannya tentang Yerusalem ibu kota Israel.

Salah satu orator, M Darwin Lubis mengajak umat Islam untuk bersatu demi dunia yang aman.

"Kejahatan lawanlah dengan kekuatan. Kalau tidak bisa ya dengan ucapan. Takut? Berdoalah, itu perjuangan yang paling kecil," ujarnya saat berorasi di depan Kedubes AS, Jakarta Pusat, Minggu (17/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia pun mengajak peserta aksi untuk memisahkan antara Trump dengan warga Amerika Serikat. Menurut Darwin, musuh mereka adalah Trump, bukan warga AS.

"Musuh kita Donald Trump. Kalau kita betul-betul mengakui Palestina, kalau mengakui takut-takut tak usahlah. Dengan doa umat Islam, Israel bisa kita selesaikan," ujar dia.

Ditemui usai berorasi, Darwin mengaku tak mewakili organisasi manapun. Ia yang mengaku akan maju sebagai calon gubernur Sumatera Utara ini berkata Trump harus mencabut ucapannya soal Yerusalem.


"Dia sama saja mengajak perang dunia ketiga," katanya.

Ia berpendapat, jika Trump tidak segera mencabut ucapannya, maka perlu dibentuk organisasi yang ikut berperan membantu perjuangan Palestina. Selain itu, organisasi juga dapat membantu pemerintah secara diplomasi.

"Kalau saya jadi duta besar, saya akan pindahkan kedutaan ke Yerusalem, sebagai wakil dari Palestina," tuturnya.

Ia mengingatkan kembali, bahwa musuh yang dihadapi adalah Trump, bukan warga AS secara keseluruhan. Harapannya, jika opini terbentuk maka Trump akan dipecat oleh kongres.
Menurutnya, warga Indonesia pun bisa memberikan dukungan pada Palestina dengan mengibarkan bendera Palestina baik di rumah maupun sekolah.


"Ini mumpung AS takut sama Korea Utara, kenapa kita tidak kerjasama saja ancam AS," tambahnya.

Pantauan CNNIndonesia.com, aksi berlangsung tertib. Meski demikian, aparat keamanan tidak mengendorkan penjagaan. Pagar berduri tetap terpasang.

Sementara itu, peserta aksi mulai berangsur membubarkan diri. Tampak Jalan Merdeka Selatan mulai dilalui kendaraan. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER