Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Kebangkitan Bangsa mencari jalan agar koalisi yang mendukung wali kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat tidak bubar. Ridwan saat ini diusung oleh PKB, Nasdem dan PPP untuk Pilkada Jabar 2018.
“Harus tetap duduk bersama. Kami cari jalan tengah yang bisa diterima tiga pihak,” kata Cak Imin di DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (20/12).
Koalisi pendukung rawan pecah semenjak Golkar menarik dukungan untuk Ridwan lantaran belum memilih calon wakil gubernur dalam waktu yang ditentukan. Golkar telah menyodorkan Daniel Muttaqien untuk berpasangan dengan Ridwan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PPP lantas mengevaluasi dukungan pada Ridwan karena alasan yang sama. PPP menyodorkan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum untuk berpasangan dengan Ridwan.
Sementara PKB, menyodorkan Ketua DPW Jabar PPP Syaiful Huda untuk berpasangan dengan Ridwan. Hanya Partai Nasdem yang tidak menyodorkan nama.
“Saya pribadi tetap Ridwan Kamil, tetapi PKB Jawa Barat tidak mau menerima Uu sebagai cawagub,” kata Cak Imin.
Kini, kata Cak Imim, tinggal bagaimana ia meyakinkan DPW PKB Jabar untuk tetap mendukung Ridwan. Begitu juga dengan Ridwan yang harus meyakinkan DPW PKB Jabar.
“Alternatif yang saya sampaikan pada Ridwan Kamil dalam waktu dekat, cari yang non partai,” kata Cak Imin.
Syarat untuk maju dalam Pilkada adalah 20 kursi di DPRD daerah tersebut. Diketahui Nasdem memiliki 5 kursi, PKB 7 kursi, dan PPP 9 kursi. Jika PPP atau PKB menarik dukungan, maka syarat minimal 20 kursi tidak terpenuhi oleh Ridwan di Pilkada Jabar.
(gil)