Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak mempersoalkan rangkap jabatan Airlangga Hartarto yang saat ini mulai menjabat Ketua Umum Partai Golkar hasil penetapan dalam musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Golkar.
Airlangga menduduki jabatan Menteri Perindustrian di pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla setelah ditunjuk menggantikan Saleh Husin.
"Waktu saya wakil presiden dulu, malah ketua partai juga. Tidak bermasalah," kata JK usai menutup Munaslub Golkar di Jakarta Convention Center, Rabu (20/12) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK juga menyebutkan, selain dirinya, ada pula Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang pernah rangkap jabatan sebagai presiden sekaligus ketua umum partai.
"Ibu Mega juga ketua partai, SBY juga ketua partai, dia presiden. Tergantung presiden kebijakannya," katanya.
Megawati merupakan Presiden Indonesia kelima yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan. Sementara itu, SBY merupakan Presiden Indonesia keenam yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Terkait rangkap jabatan sebagai Menteri Perindustrian dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga sebelumnya menyebut akan menyerahkan keputusan itu kepada presiden.
"Tentu itu hak prerogatif presiden," ucap Airlangga.
Presiden Jokowi telah menetapkan aturan perihal rangkap jabatan tersebut kepada para menterinya, meskipun aturan tersebut tidak diatur dalam undang-undang.
Airlangga mengaku siap menjalankan amanat dari presiden terkait dengan rangkap jabatan tersebut.
"Amanat yang diberikan bapak presiden tentu sebagai pembantu beliau wajib untuk menjalankan amanat tersebut," kata Airlangga.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan baru dapat memutuskan nasib Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam Kabinet Kerja setelah munaslub Partai Golkar selesai.
(osc/gil)