Jakarta, CNN Indonesia -- Bendahara DPW PAN Jawa Timur Agus Maimun menyatakan, PAN tidak akan membentuk poros tengah. Pihaknya akan mendukung salah satu pasangan calon (paslon) Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas atau Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
“PAN sudah mengambil sikap, dan ini tidak akan berubah. Tinggal diumumkan saja dalam waktu dekat,” ungkapnya, usai mengadiri acara Hari Kesetiakawanan Sosial (HKSN) 2017 di Makodam V Brawijaya, Surabaya, Rabu (20/12).
Menurut Agus, keputusan PAN untuk menunda pengumuman sikap politik di Pilgub Jatim bukan tanpa alasan. Selain, menunggu dinamika politik yang berkembang, momen tersebut juga merupakan bagian dari strategi PAN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Masih ada waktu setengah bulan sebelum pendaftaran. Jadi masih cukup. Anda ingat saat pilgub Jatim periode lalu? PAN memutuskan sikap sehari sebelum pendaftaran Pilgub Jatim ditutup. Dan itu tidak menjadi masalah,” dalihnya, yang juga merupakan anggota DPRD Jatim ini.
Agus juga mengaku, peluang cagub Jatim yang mendapat surat tugas dari Partai Gerindra, La Nyalla Mahmud Mattalitti, untuk didukung partainya cukup berat.
"Kami tetap menghormati Pak La Nyalla. Beliau salah seorang tokoh yang konsisten," ucap dia, yang juga Ketua Karang Taruna Jatim ini.
Dia menegaskan, PAN tidak akan abstain pada Pilgub Jatim 2018 dan optimistis akan mendukung salah seorang pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. "Kalau abstain kami pastikan tidak, karena PAN komitmen di Pilgub Jatim," ujarnya.
Menurutnya, sebagai partai politik tidak seharusnya abstain pada proses demokrasi, karena itu akan merugikan partai itu sendiri, terlebih, dalam menghadapi tahun politik di 2018 dan 2019.
Karena itu, pada Pilgub Jatim yang akan digelar 27 Juni 2018 tersebut PAN akan mengambil sikap tegas dengan menentukan pilihannya.
"Kami masih menunggu arahan DPP PAN untuk bersikap di Pilgub Jatim. Apakah mendukung dan mengusung Gus Ipul ataukah Khofifah," tutup dia.
(dik/arh)