Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin menyatakan, pihaknya akan segera meruntuhkan gedung
Blok G Tanah Abang untuk kemudian dibangun pasar dan rumah susun sewa (rusunawa).
"Kami rencananya akan
demolish, bangun dengan bangunan baru. Kami sudah kaji untuk kontruksi dan bangunan Blok G harus dirubuhkan dan diganti yang baru," kata Arief saat konferensi pers penataan Tanah Abang di Balai Kota, Kamis (21/12).
Arief mengatakan, Pasar Blok G akan dibuat terintegrasi dengan Blok A, B, dan F melalui sky bridge. Di atasnya, akan dibuatkan rusun atau hotel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuma di awal, kami pencernaannya adalah rusun, jadi bawahnya pasar, atasnya rusun buat menjaga captive income," kata Arief.
Ada 1.500 unit rusun direncanakan untuk umum. Tetapi, kata Arief, ada kemungkinan pedagang menjadi skala prioritas penghuni di sana.
"Supaya mereka tidak jauh-jauh untuk berjualan, kan kami mau membuat traffic manusianya berkurang," kata Arief.
Lahan parkir mobil juga rencananya tidak akan disediakan karena penghuni rusun diharuskan mereka yang berasal dari kalangan menengah bawah.
 SuasanaPasar Blok G pasar Tanah Abang yang sepi, Jakarta 7 Desember 2017. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Arief menargetkan pembangunan Blok G model baru mulai terlaksana tahun 2018. Menurutnya, waktu penyelesaian bisa rampung dalam dua tahun.
Rencana penataan kawasan Tanah Abang sudah dicanangkan sejak 2016. Namun terkendala karena PD Pasar Jaya belum menemukan tanah untuk pembuatan tempat penampungan sementara (TPS) bagi pemilik toko jika Blok G dirubuhkan.
"Kemarin saya berhubungan dengan para senior di Tanah Abang termasuk Haji Lulung untuk meminta tolong, siapa tahu mereka mempunyai lahan yang bisa kami sewa," kata Arief.
Arief mengaku sudah bersurat kepada salah satu perusahaan yang akhir tahun ini bersedia menyewakan tanah dan akan mengalihkannya ke PD Pasar Jaya.
Lokasinya, kata Arief, berada di belakang Blok G dekat Pasar Tasik seluas 3.000 meter persegi. Jumlah kios di Blok G saat ini berjumlah 2.200 unit dengan jumlah pedagang 900-an. Mereka berangsur-angsur meninggalkan Blok G lantaran sepi pengunjung.
Arief menyebut pembangunan stasiun light rail transit (LRT) rute Velodrome-Tanah Abang di Blok G menjadi rencana jangka panjang yang masih akan didesain konstruksinya.
"Stasiun (LRT) jangka panjang, tetapi untuk multiyears targetnya tidak lama. Kira-kira bukan stasiun, cuma seperti stop by di titik pemberhentian, jadi hanya bolak-balik maju mundur di situ," kata Arief.
[Gambas:Youtube] (gil)