Sudah Diberi Lapak, Pedagang Dilarang Lulung Balik ke Trotoar

Ramadhan Rizky | CNN Indonesia
Jumat, 22 Des 2017 11:52 WIB
Jika pedagang yang sudah diberi lapak di tenda, pindah lagi ke trotoar, Lulung meminta pedagang tersebut diusir dan tak boleh berjualan lagi di Tanah Abang.
Haji Lulung meminta pedagang yang sudah diberi lapak di tenda, tidak kembali ke trotoar untuk berjualan. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizky)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana meminta pedagang Pasar Tanah Abang yang sudah mendapat lapak di tenda, tidak kembali berjualan di trotoar. 

Pria yang akrab dengan sapaan Haji Lulung itu mengatakan, jika ada pedagang yang kembali ke trotoar, pedagang tersebut harus diusir dan tidak boleh berjualan lagi di Pasar Tanah Abang.


"Pedagang harus patuh, kalau pedagang ada sudah punya lapak di tenda, dan buka lagi di trotoar, black list, usir," kata Lulung saat meninjau pelaksanaan penutupan jalan di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yuk awasi bersama-sama dan perjuangkan bersama karena ini adalah potensi dari program pemerintah untuk pembenahan UMKM. Kita berpartisipasi penuh, dan memberikan kesempatan bagi masyarakat yang usahanya [mata pencaharian] cuma ini," sambung Lulung.

Lapor Saat Ada Pungli

Lulung yang juga dikenal sebagai tokoh di Tanah Abang pun meminta kepada para PKL untuk melapor andai masih ada oknum yang meminta pungutan liar (pungli).

Ia mengatakan siap untuk menerima laporan-laporan tersebut, dan menjanjikan tindak lanjut ketika menerima kabar ada pungli.

"Boleh, kalau ada laporan pungutan bisa dilaporkan, bisa laporan juga kepada saya, dan anak saya semua ini. Ini mereka yang jaga kampung di sini," ujar Lulung seraya menunjuk sejumlah pemuda warga Tanah Abang yang berada di sana mendampingnya.


Lulung mengatakan para PKL yang berjualan di area jalan Jatibaru Raya depan Stasiun Tanah Abang telah sepakat untuk bersama-sama menindak oknum pelaku pungli.

Lulung menegaskan tindakan premanisme seperti itu harus dihapuskan dari Tanah Abang karena telah merusak citra baik pasar busana terbesar se-Asia Tenggara tersebut.

"Jangan ada pungutan liar kita sepakat itu, kalau ada pungutan liar kepada pedagang kita kasih sanksi. Kita suruh keluar dari wilayah ini, ini bukan budaya sini," tegas Lulung. (kid/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER