Bandung, CNN Indonesia -- Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Barat Abdul Hadi menyatakan tetap mendukung duet Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di pemilihan gubernur Jawa Barat di tengah munculnya rumor koalisi PKS dengan Gerindra untuk mencalonkan Sudrajat.
Hadi juga membantah partainya menahan-nahan surat keputusan (SK) kepada pasangan calon yang akan maju bertarung dalam Pilkada serentak 2018. Rencananya, SK tersebut baru akan dikeluarkan oleh DPP PKS secara serentak pada 4 Januari 2018.
"Tanggal 4 Januari SK seluruh calon yang diusung PKS pada Pilkada serentak akan diserahkan ke DPW. Semua bakal calon termasuk di Jabar," kata Hadi saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Sabtu (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PKS, menurut Hadi, tidak bermaksud menahan-nahan SK pencalonan. Tetapi lebih bertujuan meningkatkan kesatuan di internal PKS jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.
"Untuk semua yang didukung akan disampaikan DPP PKS karena keputusan ada di pusat," ujarnya.
Soal dukungan kepada Syaikhu dan Deddy Mizwar, Hadi mengatakan bahwa pihaknya kini masih terus mensosialisasikan duet tersebut. Rumornya, pasangan Deddy-Syaikhu juga mendapat dukungan dari Partai Demokrat.
"Sosialisasi sudah kemana-mana. Kami keliling Jabar bersama Pak Syaikhu dan ini sudah memasuki putaran kedua," kata dia.
Sosialisasi yang dilakukan PKS yaitu dengan mengunjungi kelompok masyarakat. Dalam sosialisasi itu Hadi mengklaim Syaikhu cakap menyampaikan hal-hal terkait pemerintahan, serta mampu berkomunikasi dengan berbagai komunitas termasuk anak muda dan perempuan.
"Contohnya di Cirebon pada sore ketemu Moonraker kita
ngobrol sama anak muda. Dengan ibu-ibu kemarin ada. Sosialisasi bukan sekadar di komunitas tradisionalnya PKS di majelis taklim tapi juga ke komunitas lainnya, tergantung kebutuhan," jelasnya.
PKS dan Gerindra awalnya memang mendukung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu bersama Gerindra. Namun di tengah jalan Gerindra menarik dukungan terhadap pasangan tersebut.
PKS lantas kembali membangun kekuatan politik bersama Demokrat dan PAN untuk mengantarkan Demiz-Syaikhu dalam perebutan kursi gubernur dan wakil gubernur Jabar pada Pilgub Jabar 2018 mendatang.
Di sisi lain, Gerindra mendeklarasikan mengusung Sudrajat sebagai calon gubernur Jawa Barat. DPP Gerindra juga menyatakan bakal menggandeng PKS dan PAN untuk memenangkan Sudrajat.
Kata Hadi, sebelum ada SK dari DPP PKS, DPW PKS Jabar tetap berpegang teguh akan bersama Demokrat dan PAN mengusung pasangan Demiz-Syaikhu. Meski begitu, Hadi menyerahkan sepenuhnya keputusan mengenai arah dukungan kepada DPP.
"Kita tinggal menunggu ketua majelis syuro PKS. Keputusan PKS sentralistik, kami di wilayah tidak berhak menanggapi," ujar dia.
Hadi melanjutkan, apa yang diputuskan DPP PKS terkait kandidat yang bakal diusung di Pilgub Jabar mendatang akan sepenuhnya dipatuhi.
"Selama belum ada instruksi, kami fokus dulu pada Demiz-Syaikhu," kata Hadi.
PKS saat ini tercatat mengantongi 12 kursi di DPRD Jawa Barat. Jika digabung dengan Demokrat (12 kursi), maka Deddy-Syaikhu harus mendapat tambahan dukungan partai politik agar bisa memenuhi 20 kursi syarat pencalonan presentase suara legislatif daerah Jabar.
(hyg/wis)