Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar menyiapkan pembaruan surat rekomendasi bagi pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018.
"Kami siapkan yang baru karena surat yang pertama dikeluarkan masih ditandatangani Plt Ketua Umum Idrus Marham dan Wasekjen," ujar Ketua DPP Golkar Zainuddin Amali seperti diberitakan
Antara di Surabaya, Rabu (27/12).
Zainuddin mengatakan, syarat pendaftaran pasangan kandidat kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah surat rekomendasi yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal parpol terkait yang diakui Kementerian Hukum dan HAM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Golkar baru saja melakukan pergantian Ketua Umum melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), dari Setya Novanto ke Airlangga Hartarto. Alhasil, perlu ada pembaruan surat rekomendasi.
"Isinya sama dan pasangan diusung juga tetap, Khofifah-Emil. Yang berbeda hanya tanda tangan. Sekarang Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekjen Idrus Marham. Sehingga kami tegaskan tak ada evaluasi untuk pasangan di Pilkada Jatim," cetusnya.
Zainudin, yang juga menjabat Ketua Komisi II DPR, tak memungkiri masukan dari sejumlah kader di DPD I Partai Golkar Jawa Timur yang meminta evaluasi posisi calon Wakil Gubernur Emil Dardak. Namun, katanya, DPP Golkar memutuskan tak ada perubahan dukungan di Pilkada Jatim.
Keputusan itu diiringi dengan kesiapan pengerahan seluruh mesin partai untuk memenangkan Khofifah-Emil di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
"Harapannya, setelah tahun baru ini semua berjalan kencang, termasuk tim koalisi juga segera dikoordinasikan. Apalagi nama Khofifah-Emil ini secara ketokohan dan figur sudah diketahui publik," kata dia.
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid sebelumnya menyebut ada aspirasi agar mengevaluasi dukungan terhadap kandidat Wakil Gubernur di Pilkada Jatim. Apirasi itu datang dari kader daerah. Nama Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni pun dimunculkan sebagai pengganti Emil.
"Wakilnya, kami mengharapkan Ibu Khofifah bisa melakukan evaluasi kondisi daerah dan pertimbangan untuk pemenangan. Itu harapan Golkar," kata Nurdin, di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Jumat (22/12).
Terpisah, Khofiah menegaskan, diskusi tentang nama calon Wakil Gubernur yang akan mendampinginya di Pilkada Jatim 2018 sudah selesai. Nama Emil Dardak, yang merupakan Bupati Trenggalek, tetap dipegang.
"Insya Allah posisi terakhir seperti itu. Jadi Insya Allah tetap firm," kata Khofifah usai acara sewindu haul Gus Dur di Jakarta Selatan, Sabtu (23/12) dini hari.
Di DPRD Jawa Timur, Golkar memiliki 11 kursi dari total 100 kursi. Selain Golkar, Khofifah didukung
Partai Demokrat (13 kursi), Nasdem-Hanura (9 kursi), dan PPP (5 kursi).
Untuk bisa mengusung pasangan calon, paprol atau gabungan parpol minimal harus memiliki 20 persen kursi di DPRD Jawa Timur. (arh/gil)