Jakarta, CNN Indonesia -- Peringatan sewindu wafatnya atau haul Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, di Ciganjur, Jakarta, Jumat (22/12), menjadi ajang reuni bagi dua kompetitor di Pilkada Jawa Timur; Wakil Gubernur Jawa Timur Saefullah Yusuf alias Gus Ipul dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Gus Ipul sudah hadir sejak acara dimulai, yakni pada Jumat (22/112) pukul 19:30 WIB. Sementara, Khofifah baru hadir sekitar pukul 22:00 WIB.
Keduanya dijadwalkan memberikan sambutan secara berurutan. Khofifah mengawalinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ada banyak yang hadir di sini, tapi tidak bisa saya sebutkan semua. Tapi harus ada yang saya sebut, yaitu Gus Ipul,” seloroh Khofifah, yang langsung disambut tawa peserta haul lainnya.
Khofifah melanjutkan sambutan dengan cerita perjalanan Gus Dur menjadi Presiden yang didampingi Megawati Soekarnoputri sebagai Wakil Presiden. Sebagai anggota fraksi PKB saat itu, ia menceritakan bahwa PKB dan PDIP punya kedekatan sejak dulu.
“Ingat ya, hanya fraksi PKB Gus Dur yang mendukung Bu Megawati untuk jadi Wakil Presiden saat itu. Kalau fraksi PKB yang bukan Gus Dur saya enggak tahu,” sindir Khofifah, terkait adanya faksi-faksi di internal PKB ketika itu.
Tiba giliran Gus Ipul memberikan sambutannya. Ia mengawalinya dengan jawaban atas panggilan Khofifah pada sambutannya.
“Ada Bu Khofifah juga. Kalau ini harus saya sebut, walau yang lain enggak disebutkan satu per satu,” ucapnya.
Isi dari sambutan Gus Ipul juga tak jauh berbeda dengan Khofifah. Ia bercerita bahwa Gus Dur pernah meminta dirinya untuk menjadi kader PDIP. Padahal, ia merupakan salah satu pendiri PKB.
Kemudian saat pemilihan Presiden, ia mengingat ketika datang ke rumah Megawati dengan membawa pesan sebelum Gus Dur dilantik menjadi Presiden.
Kala itu, kata Gus Ipul, ia meminta Megawati untuk menjadi Wakil Presiden sesuai pesan Gus Dur. Megawati, kata Gus Ipul, menjawab bersedia asalkan permintaan itu benar dari Gus Dur.
“Alhamdulillah kita waktu itu sama-sama di DPR, ya Bu Khofifah? Jadi bersinggungan. Mudah-mudahan ini jadi perjalanan yang bisa menginspirasi kita semua,” kata Gus Ipul, yang ketika periode itu menjadi anggota dewan dari Fraksi PDIP.
Diketahui, Khofifah dan Gus Ipul akan bertarung untuk merebut kursi Jawa Timur (Jatim) 1 pada Pilkada Serentak 2018. Gus Ipul berpasangan dengan Bupati Banyumas Azwar Anas yang didukung PDIP dan PKB.
Sementara, Khofifah, sejauh ini, berpasangan dengan Bupati Trenggalek Emil Dardak yang didukung Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan PPP.
Keduanya juga berseteru keras di dua kali Pilkada Jawa Timur. Yakni, Pilkada Jatim 2008 dan Pilkada Jatim 2013. Gus Ipul, yang ketika itu berpasangan dengan Gubernur Jatim Soekarwo, dua kali mengalahkan Khofifah meski dengan perolehan suara ketat dan kontroversial.
(arh)