Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto akan kembali maju dalam gelaran Pemilihan Wali Kota Bogor 2018. Wali Kota petahana itu akan menggaet pejabat struktur di Komisi Pemberantasan Korupsi, Dedie A Rachim dalam Pilkada Serentak 2018.
Saat ini, di lembaga antirasuah tersebut Dedie menjabat sebagai Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi.
Dedie pun telah mengajukan pengunduran dirinya sebagai pegawai kepada pimpinan KPK.
"Surat pengunduran dirinya [Dedie] sudah dimasukan kemarin," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarif lewat pesan singkat, Jumat (29/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang juga membenarkan Dedie telah mengajukan pengunduran diri karena mau maju sebagai pendamping Bima pada Pilkada Kota Bogor 2018.
"Benar (sudah mengajukan pengunduran diri)," tuturnya.
Saut menyebut, pimpinan lembaga antirasuah telah merestui Dedie untuk maju sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Bogor mendampingi Bima.
"Prinsipnya semua pimpinan ok," kata dia.
Dikonfirmasi secara terpisah, Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno mengatakan rencana kolaborasi dengan Dedie sudah disampaikan kepada DPP PAN oleh Bima sejak November lalu.
"Bima sudah komunikasi dengan kita tentang kriteria pendampingnya sejak bulan yang lalu," ujar Eddy kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (29/12).
Eddy belum mau membeberkan rinci alasan Bima memilih Dedie sebagai pendampingnya. Eddy hanya menerangkan syarat dalam mengusulkan kandidat wakil walikota yang akan mendampingi Bima yakni bukan berasal dari partai.
"Kriterianya profesional dan non partisan," ujarnya.
Sebelumnya, Bima Arya menjabat Wali Kota Bogor setelah memenangi pilkada bersama Usmar Hariman sebagai Wakil Wali Kota. Kala itu penetapan kemenangan Bima-Usmar dilakukan dalam rapat pleno KPU Kota Bogor pada 20 September 2013. Kala itu pasangan Bima - Usmar Hariman diusung PAN, Demokrat, PBB, dan PKB.
(osc/kid)