Teka-Teki Golkar Mencari Kandidat Ketua DPR Pengganti Setnov

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Des 2017 12:15 WIB
Hingga saat ini Golkar belum memberi keputusan siapa yang bakal mengisi jabatan Ketua DPR pengganti Setnov. Golkar baru akan memutuskannya awal tahun depan.
Hingga saat ini Golkar belum memberi keputusan siapa yang bakal mengisi jabatan Ketua DPR pengganti Setnov. Golkar baru akan memutuskannya awal tahun depan. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Setya Novanto harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam kasus dugaan korupsi e-KTP. Selama menjalani proses hukum tersebut, praktis kursi Ketua DPR sampai saat ini masih lowong.

Sementara waktu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon ditunjuk menjadi pelaksana tugas untuk mengisi kekosongan itu. Fadli pernah mengemban jabatan ini pada awal tahun ketika Setnov mundur dari kursi Ketua DPR karena kasus 'Papa Minta Saham'.

Kursi Ketua DPR merupakan jatah Partai Golkar yang mendapatkan perolehan 91 kursi suara di Pemilu 2014 lalu. Golkar mendapat jatah ini melalui revisi Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat itu, Golkar belum mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan masih terafiliasi dalam Koalisi Merah Putih (KMP) bersama Gerindra, PKS, PAN, dan PPP Djan Faridz.

Setelah Setnov mundur karena kasus 'Papa Minta Saham', posisi Ketua DPR kemudian diduduki Ade Komarudin yang mencatat sejarah sebagai ketua tersingkat. Posisi Ade kala itu harus digantikan kembali Setnov beberapa bulan usai Munaslub Golkar di Bali.

Ade lengser dari jabatan Ketua DPR lantaran pada prosesnya Setnov lolos dari jeratan etik di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan kembali menjadi Ketua DPR.

Kali ini, Setnov kehilangan kembali jabatannya itu. Kursi Ketua DPR pun menjadi 'rebutan' usai Munaslub Golkar Jakarta beberapa waktu lalu yang memilih Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Sejumlah nama kemudian digadang-gadang mengisi posisi tertinggi di lembaga legislatif tersebut. Tiga nama di antaranya yaitu Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Badan Anggaran DPR Aziz Syamsuddin, dan Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo.

Ketiga nama itu memiliki kapasitas jika merujuk jabatan yang diemban mereka saat ini. Baik Agus, Aziz, maupun Bambang memiliki hubungan internal dan eksternal parlemen yang dapat dibilang sama baiknya.

Mereka juga sama-sama pernah menjabat Sekretaris Fraksi Golkar. Aziz dan Bambang merupakan pendahulu Agus dalam posisi tersebut.

Saat Munaslub Golkar Jakarta, ketiganya telah menyatakan kesiapan untuk mengisi posisi Ketua DPR yang tinggal menyisakan waktu sekitar satu tahun lebih. Namun sampai saat ini belum ada jawab pasti dari Golkar mengenai kandidat Ketua DPR.


Peneliti senior Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani, menilai, figur yang akan menggantikan Setnov memiliki pekerjaan rumah untuk memperbaiki citra parlemen. Menurutnya, di antara nama yang ada, Agus dianggap memiliki nilai lebih.

"Pertama, dia kompeten dibanding kader Golkar pada umumnya. Kedua, saya tidak pernah mendengar ada kasus hukum yang menyebut namanya. Sikap politiknya cukup menekankan prinsip kepatutan dan prinsip good governance", ujar Saiful dalam keterangannya.
Teka-Teki Golkar Mencari Kandidat Ketua DPR Pengganti SetnovAda sejumlah nama kandidat yang dinilai cocok menjadi Ketua DPR menggantikan Setnov. Namun Golkar di bawah Ketua Umum Airlangga Hartarto belum memutuskan. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto).
Selain itu, Agus dianggap juga sebagai sosok yang berkomitmen dan konsisten, terutama dalam mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Hal itu diperlihatkan dalam Pilpres 2014, ketika Golkar mendukung Prabowo, Agus sebaliknya mendukung Jokowi.

Dengan pilihannya itu, Agus pun harus rela dipecat dari Golkar meski pada akhirnya kembali dipulihkan dan masuk kepengurusan era Setnov usai Munaslub Bali.

"Dan konsistensi ini adalah satu komponen penting dalam integritas politik", kata Saiful.


Hingga kini jajaran pengurus elit Golkar masih bungkam terkait sosok yang akan mengisi posisi Ketua DPR pengganti Setnov. Keputusan itu baru akan diambil dalam rapat pleno pekan depan usai tahun baru.

"Insya Allah minggu pertama Januari (rapat pleno) sekaligus menentukan calon Ketua DPR pengganti Pak Setya Novanto," kata Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Jumat (22/12).

Keputusan siapa yang akan jadi Ketua DPR dari Golkar itu juga akan resmi diumumkan pada pembukaan masa sidang DPR pada 9 Januari mendatang. Saat ini, parlemen masih menjalani masa reses anggota dewan. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER