Jakarta, CNN Indonesia -- Peresmian pengoperasian Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Selasa (2/1) pagi, memberi cerita berbeda karena keberadaan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Sejak kedatangannya di Stasiun Bandara setelah menggunakan KA Bandara atau Skytrain dari Terminal 3 Ultimate Soekarno-Hatta, Jokowi, yang tampak santai dengan kostum kaus merah
maroon panjangnya, terlihat berjalan berdampingan dengan Muhaimin alias Cak Imin.
Saat itu, Cak Imin sudah terlihat jalan beriringan dengan Jokowi. Sementara, jajaran menteri Kabinet Kerja yang terkait dengan gelaran acara, seperti Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, berjalan di belakang Presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi Cak Imin, yang mengenakan batik hitam bercorak coklat itu, tak berubah sedari lantai dasar, menaiki eskalator, hingga saat Jokowi berpidato dan memencet tombol peresmian.
Pemandangan serupa terjadi ketika Jokowi mencoba langsung kereta api Bandara. Cak Imin, yang merupakan bekas Menteri Tenaga Kerja era Preisden SBY itu, tetap berjalan di samping Jokowi.
Hal yang sama berlanjut ketika Jokowi duduk di dalam kereta tersebut. Cak Imin juga duduk di samping kiri orang nomor satu di Indonesia itu. Di hadapan Jokowi, duduk Budi Karya. Mereka berada dalam dua baris kursi yang saling berhadapan.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono duduk di belakang Jokowi dan Cak Imin.
Hingga saat ini masih belum ada keterangan resmi atau konfirmasi soal maksud keberadaan Cak Imin di sisi Jokowi pada peresmian KA Bandara itu.
Diketahui, PKB disebut memperjuangkan Cak Imin sebagai kandidat wakil presiden untuk calon presiden manapun pada Pemilu 2019. Keunggulannya, Cak Imin dianggap mampu menyosialisasikan program pemerintah kepada masyarakat.
"Ya, kami akan terus memperjuangkan Cak Imin menjadi bakal calon wakil presiden," kata politikus PKB Maman Imanulhaq, di Jakarta, Minggu (30/7/2017).
Di sisi lain, Jokowi, dalam sejumlah survei, memiliki elektabilitas tertinggi sebagai kandidat Presiden pada Pmeilu 2019.
(arh/djm)