Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian besar wilayah Jakarta Raya dan Tangerang sempat mengalami mati listrik pada pagi tadi. Manajemen PLN mengatakan sebab utama hal itu terjadi adalah gangguan di Gardu Induk Ekstra Tinggi Gandul-Muarakarang.
"PLN meminta maaf terkait gangguan pemadaman yang terjadi di beberapa wilayah Jakarta dan Tanggerang. Hal ini disebabkan adanya gangguan teknis yang terjadi pada sistem 150 kV Gandul-Muarakarang pada pukul 07.18 WIB. Kejadian ini menyebabkan 17 Gardu Induk (GI) dari 80 GI yang ada di Jakarta sempat mengalami gangguan," demikian ujar Kepala Satuan Komunikasi Korporat I Made Suprateka dalam rilis yang diterima
CNNIndonesia.com, Selasa (2/1).
Selanjutnya, sambung Made, PLN berupaya memulihkan kembali jaringan gardu induk yang terdampak. Sementara, hingga pukul 08.37 WIB tadi jumlah gardu induk yang masih dalam proses penormalan operasi sitem tinggal empat yakni GI Petukangan, GI Bintaro, GI Muara Karang dan GI Kebon Jeruk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, diakses dari situs peta listrik jakarta (pelita PLN Jaya), sebanyak 36 wilayah masih dalam pemadaman akibat gangguan hingga berita ini ditulis yaitu di Area PLN Ciputat.
Dampak Listrik Padam
Akibat padamnya aliran tenaga tersebut, terjadi hambatan termasuk dalam perjalanan commuter line dan Transjakarta.
Salah satunya seperti yang dilaporkan Komisoner Ombudsman RI, Alvin Lie, lewat akun Twitter-nya. Alvin mengabarkan KRL dari arah Serpong sempat berhenti karena listrik mati.
Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunnisa mengakui permasalahan suplai listrik dari PLN sempat berimbas ke Gardu Listrik KRL.
"Pada pukul 7.30 WIB perjalanan KRL lintas Tanah Abang-Parung Panjang dan sebaliknya serta lintas Poris-Kalideres dan sebaliknya sempat mengalami gangguan sekitar 20 menit. Sekitar Pukul 08.00 WIB listrik aliran atas kembali normal," ujarnya lewat pesan kepada
CNNIndonesia.com.
"Saat ini perjalanan KRL lintas Tanah Abang-Parung Panjang dan Poris-Kalideres kembali normal serta proses antrean KRL dilintas sudah kembali terurai," katanya menambahkan.
Kemudian, untuk transportasi Transjakarta, penumpang tak bisa melakukan pembayaran menggunakan uang elektronik, sehingga harus membeli karcis manual seperti yang diungkap seorang netizen, Febrianto lewat akun Twitternya.
Selain itu, ada pula pekerja yang mengaku kesulitan karena matinya listrik pada pagi tadi. Nur Azizah, seorang warga Cileduk, Jakarta Selatan mengaku matinya listrik pada pagi tadi berdampak pada persediaan air bersih yang dibutuhkan sebelum beraktivitas.
"Kesel juga karena baterai hp (ponsel) juga belum penuh. Gue kerja juga pakai hp," kata pekerja swasta yang berkantor di kawasan Kedoya, Jakarta Barat tersebut.
Padamnya listrik tersebut pun menyambangi Bursa Efek Indonesia yang berada di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta. Sebelum pembukaan perdagangan BEI 2018 yang dihadiri Wakil Presiden RI Jusuf Kalla listrik di BEI sempat padam.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT BEI Yulanto AJi Sadono mengatakan, perdagangan efek tetap akan berjalan dengan normal walaupun sempat terjadi gangguan listrik.
"Setelah melalui berbagai upaya pemulihan dan manajemen krisis yang baik, pada pukul 08.15 waktu JATS, diputuskan bahwa perdagangan telah berjalan normal seperti biasa tanpa adanya perubahan jadwal perdagangan," ujar Yulianto.
Di sisi lain, akibat padamnya listrik pada pagi tadi membuat pekerja dan pengunjung bursa tak bisa masuk lewat pintu elektrik menggunakan kartu khusus. Akibatnya, petugas keamanan meminta yang hendak masuk ke gedung BEI menunjukkan kartu identitas untuk ditulis sebelum diperbolehkan masuk.
Sementara itu, para undangan dan mereka yang memiliki kartu identitas pembukaan perdagangan BEI bisa masuk melalui lobi tengah yang memang tak menggunakan kartu.
(djm)