Jakarta, CNN Indonesia -- Usai melakukan uji coba Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta, pada Selasa (2/1), Presiden Joko Widodo mengaku merasa nyaman. Meski begitu, ia menyoroti kurangnya fasilitas bagi kaum difabel atau penyandang cacat.
“Saya lihat di sini, aksesibilitas untuk (penyandang) disabilitas sudah apa saja. Nanti saya akan rembuk dengan Menhub (Budi Karya Sumadi),” kata dia, di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa (2/1).
Hal itu didasarkannya atas keluhan difabel yang ikut dalam uji coba itu. Mereka memang sengaja diundang untuk merasakan KA Bandara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya ialah Aryani Soekanwo, penyandang tuna netra. Berdasarkan pantauan, ia sempat kesulitan mendapat tempat duduk, sebab tempat untuk difabel hanya tersedia di gerbong 1.
Selain itu, ibu berumur 72 tahun ini juga mengaku kerap kesulitan ketika berada di bandara, seperti yang terjadi di Balikpapan, tiga bulan lalu.
“Saya disuruh tanda tangan kalau ada apa-apa maskapai tidak bertanggung jawab. Sekarang juga harus mencari staf yang melayani,” aku Aryani.
Dia juga menceritakan kisah rekannya yang tuna rungu yang harus mengejar pesawat karena belum adanya fasilitas pengumuman bagi mereka.
“Kalau di luar negeri sudah gampang kita jalan. Mumpung ada Pak Jokowi ingin kami sampaikan,” ucapnya.
Perjalanan Jokowi dengan menggunakan KA Bandara tersebut berlangsung selama 55 menit dari Bandara Soekarno-Hatta sampai Stasiun Sudirman Baru. Jokowi mengapresiasi tepatnya waktu perjalanan KA tersebut. Sepanjang perjalanan, Jokowi duduk di samping Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
(arh/djm)