Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta meminta para pengusaha tempat hiburan lebih patuh untuk membayar pajak. Karena banyak pengusaha yang kurang patuh, menurutnya capaian pajak sektor hiburan 2017 tak mencapai target.
Sandiaga bahkan menyebut, raihan pajak sektor ini berada di urutan buncit.
“Dari sektor hiburan yang paling kecil, cuma 94 persen persentasenya,” kata Sandi dalam Syukuran Pencapaian Target Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah Tahun 2017 di Jakarta, Selasa (2/1).
Sandi membantah, belum tercapainya target itu karena penutupan sejumlah tempat hiburan yang dilakukan akhir-akhir ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Enggak karena itu (penutupan tempat hiburan) kayaknya. Tapi memang banyak yang enggak patuh,” kata Sandi.
Ia menyebut mereka yang kurang patuh membayar pajak justru pengusaha-pengusaha besar. Sementara pengusaha kelas menengah ke bawah justru sudah mulai patuh.
“Tinggal yang pengusaha-pengusaha besar saja nih, pengusaha hiburan ayo dong patuh," kata dia.
Sandi menargetkan, penerimaan pajak hiburan di tahun 2018 harus lebih tinggi. Bahkan kata dia, kalau bisa pendapatan pajak terbesar harus dari sektor ini.
Sejak Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memimpin Jakarta, tercatat ada dua tempat hiburan yang sudah ditutup yakni Griya Pijat Alexis dan Diskotek Diamond.
Alexis tak diperpanjang izinnya karena diduga disalahgunakan untuk praktik asusila. Sementara Diamon ditutup karena ditengarai dijadikan tempat penyalahgunaan narkoba.
Sejumlah tempat hiburan malam dikabarkan sudah diawasi Pemprov karena ada indikasi pelanggaran aturan.
(sur)