Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengklaim telah menolak tawaran menjadi calon gubernur Jawa Tengah.
Hal itu diutarakan saat memberi sambutan Rapat Koordinasi Bantuan Sosial Pangan bersama Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa di Aula Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta, Kamis (4/1). Khofifah hendak meninggalkan jabatannya karena maju dalam pilgub Jawa Timur.
“Itu pilihan politik. Kalau saya sudah tidak. Kemarin ditawari,” ujar Tjahjo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Sekjen PDI Perjuangan itu menceritakan saat dirinya ditawari menjadi calon gubernur Jateng.
“Mau pulang kampung enggak, Mendagri? Maksudnya pulang kampung apa? Mau nyalon gubernur Jateng, enggak? Waduh enggak,” ucap Tjahjo.
Dia menceritakan pengalamannya itu setelah meminta PNS Kemendagri, Kemensos, serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk bersinergi menyukseskan program Khofifah yang bakal meninggalkan posisi Mensos.
Tjahjo tampak begitu antusias saat menceritakan momen tersebut. Namun, dia tidak merinci kapan dan siapa yang menawari dirinya untuk menjadi cagub Jawa Tengah.
Tjahjo juga mengaku sempat ditawari kembali menjadi calon anggota DPR. Tawaran itu pun ditolaknya karena merasa sudah terlalu lama menjadi anggota DPR. Dia pernah berkantor di Gedung Parlemen sejak dirinya masih digaji Rp9 juta.
“Mau nyalon DPR lagi enggak? Enggak. Saya sudah memecahkan rekor MURI. Sudah 30 tahun jadi anggota DPR,” ujar Tjahjo.
Tjahjo pun memilih berhenti menjadi anggota DPR pada 2014 silam. Dia lebih memilih menjadi Menteri Dalam Negeri dalam kabinet Presiden Joko Widodo.
(pmg/gil)