PDIP Bantah Paksa Kader Demokrat Duet dengan Kapolda Kaltim

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Kamis, 04 Jan 2018 19:48 WIB
PDIP menepis tudingan adanya paksaan terhadap kader Partai dmeokrat, Syaharie Jaang, untuk berduet dengan Kapolda Kaltim di Pilgub Kaltim.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto (tengah) di kantor KPU, Jakarta, Rabu (11/10/2017). Ia menipis tudingan adanya paksaan pihaknya agar kader Demokrat menggandeng Kapolda Kaltim di Pilgub Kaltim 2018. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membantah ada upaya paksa untuk memasangkan bakal calon Gubernur Kalimantan Timur dari Partai Demokrat Syaharie Jaang dengan Kapolda Kaltim Inspektur Jenderal Safaruddin.

"PDIP tidak suka memaksa, semuanya harus dengan proses yang baik. Tidak ada cinta paksaan di PDIP, yang ada semuanya penuh dengan romantika meski ada dinamikanya," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (4/1).

Menurut Hasto, memang ada pertemuan antara Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, yang juga sebagai pelaksana tugas Ketua DPD Kalimantan Timur, dengan Syaharie. Namun, kata Hasto, itu dilakukan dengan baik-baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di ajang Pilgub Kalimantan Timur, lanjutnya, PDIP memunculkan sejumlah nama calon, di antaranya Sekretaris Daerah Rusmadi, Ferdinand Awang Farouk, dan Safaruddin. Akan tetapi, partai banteng hingga kini belum meneken surat rekomendasi.

"Kami belum mengambil keputusan. Jadi kalau ada upaya-upaya terjadi, beberapa hal pemaksaan, kami tidak pernah memaksa. Kami justru sering dipaksa di masa Orde Baru dan kami diam," cetus Hasto.

Sebelumnya, usai rapat darurat pada Rabu (3/1) malam, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menuding ada dugaan kriminalisasi terhadap calon mereka jelang Pilgub Kaltim. Syaharie Jaang, yang saat ini merupakan Wali Kota Samarinda, disebut sedang dijegal dengan kasus di kepolisian.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Safaruddin membantah telah melakukan kriminalisasi maupun memaksa agar Syaharie menjadikannya sebagai bakal calon Wakil Gubernur di Pilkada Kalimantan Timur 2018.

Menurutnya, pemeriksaan terhadap Syaharie sebagai saksi di kasus dugaan pemerasan dan pencucian uang dalam izin pengelolaan lahan parkir di Pelabuhan Terminal Peti Kemas, Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, merupakan penyelidikan baru atas fakta persidangan tersangka sebelumnya.

(arh/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER