Tiba di KPK, Bupati Hulu Sungai Tengah Bungkam

Feri Agus | CNN Indonesia
Kamis, 04 Jan 2018 23:10 WIB
Abdul Latif yang mengenakan kemeja putih lengan panjang tiba di markas antirasuah sekitar pukul 22.40 WIB. Dia tak menjawab saat ditanya wartawan.
Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latif yang ditangkap lewat Operasi Tangkap Tangan (OTT) siang tadi tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia dibawa bersama empat orang lainnya yang ditangkap di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latif yang ditangkap lewat Operasi Tangkap Tangan (OTT), kamis (4/1) siang tadi, tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia dibawa bersama empat orang lainnya yang ditangkap di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Latif yang mengenakan kemeja putih lengan panjang tiba di markas antirasuah sekitar pukul 22.40 WIB. Dia berada satu mobil bersama dua orang lainnya. Latif dan dua orang tersebut langsung bergegas setelah turun dari mobil tahanan.

Politikus Partai Berkarya itu memilih terus berjalan saat awak media mencecarnya dengan sejumlah pertanyaan. Latif dan dua orang yang ditangkap bersamanya memilih bungkam sambil terus berjalan masuk ke lobi gedung KPK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selang beberapa menit kemudian, mobil tahanan KPK membawa dua orang lainnya. Sama seperti Latif, dua orang yang tiba terakhir itu bungkam dan terus bergegas masuk ke dalam markas pemberantasan korupsi.
Sementara itu, satu orang pengusaha yang ditangkap di Surabaya, Jawa Timur, sudah lebih dulu berada di dalam gedung KPK. Kini, mereka berenam akan menjalani pemeriksaan intensif.

KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang diamankan dalam OTT pertama di 2018.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, Latif diduga menerima suap sejumlah Rp1 miliar terkait dengan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Damanhuri Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Namun, dalam penangkapan siang tadi, tim KPK hanya mengamankan uang sebesar ratusan juta rupiah.

"Telah terjadi transaksi penerimaan hadiah atau janji. Penerimaan uang diduga lebih dr Rp1 miliar terkait proyek pembangunan RS di daerah tersebut," kata Febri.
(ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER