Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyerahkan kepada PDI Perjuangan terkait calon wakil gubernur yang akan mendampingi calon gubernur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul pada pilgub Jawa Timur.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyampaikan hal itu untuk merespons beredarnya kabar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, pendamping Gus Ipul, mengundurkan diri.
“Posisi kami, karena Pak Saifullah Yusuf cagub PKB, maka soal wakil gubernur kami serahkan sepenuhnya menjadi hak PDIP. Kita tunggu saja PDIP seperti apa. Kita akan berproses,” ujar pria yang akrab disapa Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (5/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhaimin enggan berspekulasi lebih jauh karena hal itu merupakan kewenangan PDIP untuk menentukan cawagub pendamping Gus Ipul. Dia pun menunggu hasil keputusan rapat partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.
“Saya tidak boleh beropini. Itu kewenangan Ibu Mega dan PDIP. Itu menjadi hak pribadi. Kewenangan ada di partai pengusung, yaitu PDIP,” katanya.
Pada Kamis (4/1), Muhaimin telah bertemu Megawati. Selain itu, dia juga telah menemui para kiai di Jawa Timur. Pertemuan itu untuk membahas kelanjutan koalisi antara PKB dan PDIP usai Azwar Anas dikabarkan mundur dari posisi cawagub.
Hasil pertemuan itu, kata Muhaimin, disepakati bahwa PKB dan PDIP akan terus berkoalisi di Pilkada Jawa Timur. “Akan tetap dan akan terus berkonsolidasi. Sampai hari ini tidak ada perubahan,” tegasnya.
Pasangan Gus Ipul-Azwar Anas yang diusung PKB dan PDIP telah memenuhi persyaratan 20 persen suara. Kedua partai itu memiliki 39 kursi anggota DPRD Jatim.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto membantah bahwa Azwar Anas mundur sebagai bakal cawagub pendamping Gus Ipul. Dia menegaskan, keputusan partai untuk mengusung pasangan itu telah melalui pertimbangan yang matang.
"Bahwa Abdullah Azwar Anas tidak mengundurkan diri, dan PDI Perjuangan ketika melakukan keputusan politik melalui pertimbangan yang matang, melalui tahapan-tahapan yang jelas. Sehingga keputusan sudah diambil partai kokoh berdiri di situ," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, hari ini.
 Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, calon pendamping Gus Ipul, dikabarkan mundur dari pilgub Jatim. PDIP membantah isu itu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Khofifah Tolak BerkomentarDi sisi lain, Khofifah Indar Parawansa, calon gubernur Jatim yang menjadi lawan pasangan Gus Ipul-Azwar Anas, tak mau berkomentar soal isu tersebut. Khofifah mengatakan, dirinya tidak memiliki kapasitas untuk menanggapi masalah yang sedang dihadapi pesaingnya.
"Tidah usah heboh begitu. Kami tidak pada posisi merespons apa yang sebetulnya sedang terjadi di pasangan calon lain," ujar Khofifah di Kantor DPP Golkar, Jakarta.
Khofifah yang dalam Pilkada Jatim nanti akan berpasangan dengan Bupati Trenggalek Emil Dardak memilih untuk berkonstrasi memenangkan kontestasi.
Dia pun enggan berkomentar soal masalah Anas karena khawatir akan menimbulkan polemik jika menanggapi hal tersebut secara berlebihan.
"Kalaupun ada konstelasi politik berubah, biarlah itu berubah secara alami dalam siklus demokrasi kualitatif," ujarnya.
Khofifah pun tak menyoal seandainya PDIP menunjuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai pengganti Anas. Ia menilai, perubahan itu bagian dari hak Risma ikut dalam pilgub Jatim.
"Kami semua berikan apresiasi kepada peluang siapapun dalam proses kontestasi demokrasi ini," ujar Khofifah.
(pmg/gil)