Lapang Hati Petahana Tengku Erry Nuradi Tak Ikut Pilgub Sumut

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Senin, 08 Jan 2018 18:23 WIB
Pemilihan Gubernur di Sumatera Utara tak akan diikuti oleh petahana. Gubernur Tengku Erry Nuradi gagal mendapat dukungan dari parpol untuk mendaftar ke KPU.
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi gagal maju di Pilgub Sumut karena tak cukup mendapat dukungan. (CNN Indonesia/Zulkarnain)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengaku lapang hati tak ikut pemilihan gubernur meski berstatus sebagai petahana. Dukungan kepadanya tak mencukupi untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Sumut.

Selain tak bisa mendaftar, hari ini (8/1), Erry juga mengantar pasangan cagub/cawagub lain, Edy Rahmayadi-Musha Rajekshah mendaftar ke KPU. Pasangan ini turut diusung oleh Partai Nasional Demokrat di mana ia menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Sumut.

“Kami berusaha karena harus mencapai syarat 20 persen. Ternyata ada partai yang menarik diri, sehingga tidak mencapai 20 persen sehingga tidak bisa maju. Tentu ini harus kita terima dengan lapang hati," kata Erry saat mengantar pasangan Edy-Musa.
Erry mengaku sudah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan kendaraan politik. Namun hasil yang didapat di luar harapan dan harus dihormati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, hal ini wajar terjadi di politik. “Wajar saja saya ingin maju dan banyak orang juga yang ingin maju. Tapi kan harus memenuhi syarat minimal 20 kursi dan partai kami tidak mencukupi," ujarnya.

Saat ini ada tiga pasangan calon gubernur/wakil gubernur di Pilgub Sumut. Pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah diusung oleh enam partai politik yang menguasai 60 dari 100 kursi di DPRD Sumut. Partai pengusung itu adalah Golkar Gerindra, Hanura, PKS, PAN, dan NasDem,

Golkar dan Nasdem semula akan mendukung Erry, namun kemudian mengalihkan dukungannya pada Edy-Musa.

Semula, Golkar mendukung Tengku Erry dan memasangkannya dengan Ketua DPD Golkar Sumut Ngogesa Sitepu dan berkoalisi bersama PKB dan PKPI.
Ditinggal Golkar, Erry kemudian mencoba merapat ke Demokrat. Jejak historis hubungan kakak Erry, almarhum Rizal Nurdin, dengan SBY menjadi modal. Namun, Demokrat masih menggantung Erry. Sebab, Demokrat punya jagoan sendiri, Ketua DPD Demokrat Sumut yang juga Bupati Simalungun Jopinus Ramli Saragih.

Belakangan Demokrat lebih memilih mengusung kadernya itu dan menduetkannya dengan Ancel Selian dengan berkoalisi dengan PKB dan PKPI.

Nasdem juga kemudian meninggalkan Erry dan berbalik mendukung Edy-Musa. Padahal, dukungan Nasdem pada mantan Bupati Serdang Bedagai sudah dideklarasikan langsung oleh Ketum Nasdem Surya Paloh Desember lalu. 

Pasangan cagub/cawagub lain adalah Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. PDIP punya 16 kursi di DPRD Sumut dan harus menggandeng partai lain. Partai yang belum menentukan pilihan adalah PPP yang punya empat kursi. (zul/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER