Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengungkapkan alasan partainya mengusung calon kepala daerah yang sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) dan Kalimantan Barat (Kalbar).
Pasangan yang diusung Demokrat juga PDIP di Jawa Tengah adalah pasangan bakal calon gubernur Ganjar Pranowo dan wakil Gubernur Taj Yansin Maimun di Pilgub Jateng. Sementara itu di Kalimantan Barat, Demokrat dan PDIP mengusung pasangan gubernur Karolin Margret Natasa dan wakil gubernur Suryadman Gidot.
"Kita tentu sangat menghargai dari kearifan lokal dan tentunya parpol ini di seluruh wilayah Republik Indonesia kan konfigirasinya tidak sama persis 100 persen," ujar Agus menjelaskan alasan partainya yang dipimpin Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono bekerja sama dengan PDIP yang dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Senin (8/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk di Pilgub Jateng, kata Agus, partainya memiliki pandangan yang sama dengan PDIP untuk mengusung gubernur petahana Ganjar untuk berpasangan dengan Gus Yasin. Gus Yasin diketahui sebagai putra dari tokoh agama, yakni Mustasyar Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Maimun Zubair.
"Di Jateng, PDIP dan Demokrat mempunyai pandangan yang sama untuk mengusulkan pak Ganjar dan wakilnya, putranya mbah Maimun itu," ujar Agus.
Sementara itu untuk Kalimantan Barat, Agus menjelaskan alasannya karena Suryadman yang merupakan kader Demokrat itu sepakat untuk mendampingi Karolin yang merupakan kader PDIP.
Menurut Agus, setelah adanya kesepakatan antara Karolin dengan Suryadman yang merupakan eks Ketua DPD Demokrat Kalbar itu maka koalisi terjalin.
"Sehingga memang wakilnya itu dari partai demokrat karena memang ada kesesuaian dan kecocokan gubernur dan wagub. Tentunya itulah yang diputuskan, sehingga diputuskan ibu Karolin dan pak Gidot untuk maju di Pilgub Kalbar," tuturnya.
Agus sendiri enggan menegaskan duet di dua provinsi itu sebagai isyarat demokrat akan turut dalam koalisi PDIP untuk Pemilihan Presiden 2019. Ia menyatakan itu hanyalah sebuah kemungkinan dengan pertimbangan untuk dilaksanakan.
"Segala kemungkinan, segala hal-hal yang terbaik itu tentunya bisa saja terjadi. Dan kalau toh itu terjadi kan tentunya menuju ke kemegahan daripada Indonesia," kata pria yang kini menjabat Wakil Ketua DPR tersebut.
(kid)