Bandung, CNN Indonesia -- Bakal calon gubernur Jawa Barat yang diusung PDI Perjuangan, TB Hasanuddin mengaku belum komplet mempersiapkan visi dan misi untuk mengikuti Pilkada Serentak 2018.
Meski begitu, pria yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR itu mengaku sudah memiliki dasar untuk visi dan misi.
"Sudah tertanam ketika saya di pesantren adalah yang namanya Sunan Gunung Jati, selalu berpesan '
titip tajug lan fakir miskin' (titip musala dan fakir miskin). Bentuknya akan saya jabarkan dalam visi dan misi," ujar Hasanuddin di Gedung Paguyuban Pasundan, Bandung, Senin (8/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya janji
moal korup (tak akan korupsi) dan maksiat," imbuh pria yang juga Ketua DPD PDIP Jabar tersebut.
Saat ditanya strategi untuk memenangkan Pilgub Jabar, Hasanuddin enggan mengumbarnya. Ia menyatakan strategi selalu berubah-ubah menyesuaikan kondisi di lapangan dan gerakan lawan.
Akhir pekan lalu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan partainya mengusung Hasanuddin bersama mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan untuk maju dalam Pilgub Jabar.
Pada Senin siang tadi, Hasanuddin mengatakan pihaknya menggelar rapat untuk rencana pendaftaran ke KPU Jabar pada malamnya. Untuk itu, ia mengatakan juga akan mengundang seluruh kader PDIP Jabar guna deklarasi dan penguatan internal.
Soal Anton yang akan mendampinginya sebagai Wakil Gubernur, Hasanuddin mengatakan mantan kapolda tersebut sebagai sosok yang baik dan santun.
"Petempur itu dibantu siapapun harus maju. Tidak ada manusia yang sempurna termasuk saya. (Bersama Anton) bisa saling melengkapi," kata Hasanuddin.
"Dia orang yang baik, keluarga yang soleh dari Suryalaya (Tasikmalaya)," tambah pria yang menyatakan lahir dan besar di Telaga Wetan, Majalengka.
Restu Sepuh Paguyuban PasundanTentang kedatangannya ke Paguyuban Pasundan, Hasanuddin mengatakan untuk meminta restu kepada sepuh jelang Pilgub Jabar.
Tubagus mengatakan, dirinya merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Paguyuban Pasundan, karena sudah menjadi bagian dari kepengurusannya sejak dekade 2000an silam.
"Sebelum saya berbaju merah (PDIP), mengundurkan diri sebagai prajurit tahun 2008 saya ini sudah pakai baju begini sebagai Komisaris Daerah Paguyuban Pasundan DKI Jakarta Sejak 2000-an saya memakai baju ini kemudian jadi anggota dewan pangaping," kata Hasanuddin.
(hyg/kid)