Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa’adi mengimbau kepada seluruh jajaran pimpinan MUI agar tidak ikut campur dalam urusan politik praktis selama pilkada serentak 2018 berlangsung di 171 daerah. Imbauan tak ikut politik praktis tersebut juga ditujukan kepada seluruh jajaran pimpinan ormas Islam.
"Mengimbau kepada pimpinan MUI dan pimpinan ormas Islam agar tidak terbawa arus politik praktis," ucap Zainut kepada
CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Kamis (11/1).
Zainut meminta pimpinan MUI dan pimpinan ormas Islam berdiri di atas semua golongan. Mereka, kata Zainut, mesti mengayomi dan membimbing pasangan calon kepala daerah untuk menjauhi praktik politik kotor yang dilarang agama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti
risywah (politik uang), kampanye hitam, dan
gharar (kecurangan)," ucap Zainut.
Zainut mengajak para tokoh nasional dan tokoh masyarakat mengedepankan budaya
tabayun serta senantiasa mempererat ikatan tali silaturahmi meski berbeda dukungan paslon.
Silaturahmi mesti ditingkatkan tanpa memandang perbedaan suku, agama, etnis, kelompok atau aliran politik tertentu dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan serta mencegah timbulnya prasangka buruk yang dapat menerbitkan konflik.
"Hal tersebut juga untuk menangkal maraknya berita hoaks di media sosial yang dapat mengancam perpecahan bangsa," kata Zainut.
Sebelumnya, Wakil Sekjen MUI Nadjamuddin Ramli meminta seluruh paslon kepala daerah serta elemen masyarakat tidak mencatut nama MUI dan ormas Islam selama pilkada serentak berlangsung.
"Jikalau soal dukung-mendukung, maka MUI mengimbau jangan membawa-bawa nama MUI dan ormas Islam," kata Nadjamuddin kepada
CNNIndonesia.com, Rabu, (10/1).
Dia meminta seluruh pengurus ormas Islam tidak menyatakan dukungan kepada pasangan calon kepala daerah atas nama organisasi. Nadjamuddin ingin seluruh ormas Islam netral selama pilkada serentak dilansungkan di 171 daerah.
"Ormas Islam bukan parpol. semua visi misi ormas Islam untuk memberdayakan para anggotanya," kata Nadjamuddin.
(osc/gil)