Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta industri pertahanan dalam negeri diperkuat. Di saat yang sama, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan perlu mendatangkan berbagai alat utama sistem pertahanan dari luar negeri.
Hal itu disampaikan keduanya usai Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan 2018 yang digelar di Jakarta, Kamis (11/1).
Ryamizard mengatakan penguatan industri pertahanan dalam negeri yang digawangi PT PAL, Pindad dan Dirgantara Indonesia harus mampu mendorong perekonomian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kualitas industri pertahanan dalam negeri mesti digenjot untuk menarik para pembeli dan investor dari luar negeri, kata Ryamizard. Ini sejalan dengan permintaan Presiden Joko Widodo.
“Sehingga kalau kita mengajak orang membeli, dia sudah tahu ini (senjata berkualitas) baik,” ujarnya.
Sementara itu, Hadi mengatakan dirinya berfokus meningkatkan profesionalitas TNI dengan meningkatkan kesejahteraan dan menambah kekuatan alutsista.
Hadi mengatakan TNI sedang mendatangkan berbagai alutsista untuk ketiga matra.
Untuk Angkatan Darat, akan didatangkan 12 helikopter serang AS555AP Fennec buatan Airbus Helicopters SAS; untuk Angkatan Laut ada helikopter AS565 MBe Panther buatan perusahaan yang sama; dan untuk Angkatan Darat ada 11 pesawat Sukhoi yang baru akan ditandatangani kerja samanya pekan depan.
Peningkatan profesionalitas itu, kata Hadi, bertujuan agar TNI dapat melaksanakan tugasnya sebagai penangkal, penindak dan pemulih ancaman.
“Mampu melaksanakan tugas menegakkan kedaulatan, menjaga keutuhan NKRI dan melindungi segenap bangsa,” ujarnya.
(aal)