Jakarta, CNN Indonesia -- Proses pengangkatan Mersekal Hadi Tjahjanto sebagai panglima baru TNI berlangsung cepat.
Setelah lolos uji kepatutan dan kelayakan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Kamis (7/12) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Hadi sebagai panglima TNI pad Jumat (8/12) kemarin.
Lalu pada hari ini, Jenderal Gatot Nurmantyo resmi menyerahkan tongkat komando.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot menyatakan, secara
de facto dan de jure Hadi resmi jadi panglima setelah dilantik Jokowi, tapi tetap perlu diadakan serah terima jabatan agar tidak ada kegamangan di kalangan TNI.
“Panglima biasanya beda setahun dua tahun angkatannya. Nah ini Pak Hadi dengan saya beda empat tahun. Di akademi itu sangat sungkan sekali, maka agar tidak terjadi kegamangan, saya menyerahkan hari ini secepatnya. Sehingga sudah pasti panglimanya adalah Pak Hadi,” kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (9/12).
Gatot merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) Magelang tahun 1982. Karirnya dimulai dengan menjabat Komandan Peleton II/C/315 tahun 1982. Pada tahun 2007 ia mendapat promosi bintang satu sebagai Kasdivif-2/Kostrad.
Pada tahun 2009 ia menjabat sebagai Dirlat Kodiklat TNI AD dengan pangkat mayor jenderal. Kemudian pada 2011 menjabat Dankodiklat AD dengan pangkat letnan jenderal dan menjabat Pangkostrad pada 2013. Gatot berpangkat jenderal pada 2014 ketika menjabat KSAD dan menjadi panglima TNI pada 2015.
Sedangkan Hadi merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1986. Ia mengawali karier sebagai Perwira DP Lanud Adi Sutjipto. Pada tahun 2010 ia menjabat sebagai Danlanud Adisumarmo.
Pada 2011 ia bertugas di luar TNI dengan menjadi perwira bantuan I/rencana operasi TNI. Kemudian pada 2013 ia menjabat sebagai direktur operasi dan latihan Basarnas. Hadi diangkat sebagai Danlanud Abdulrachman Saleh pada 2015 dan menjadi sekretaris militer Jokowi di tahun yang sama.
Kemudian Hadi menjabat sebagai Irjen Kementerian Pertahanan pada November 2016 sampai Januari 2017. Setelah itu ia menjabat sebagai kepala staf angkatan udara (AU) sejak 18 Januari 2017.
Gatot menyebut, ancaman tantangan dualisme serta kegamangan bisa berbahaya sehingga perlu diselesaikan.
“Maka secepatnya (sertijab), tidak ada nuansa politik, tidak ada nuansa apa-apa. Hanya agar organisasi ini berjalan dengan benar dan baik,” kata Gatot.
[Gambas:Video CNN] (vws)