Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang belum mau menanggapi pemecatan dirinya yang dilakukan sejumlah pengurus dan pendiri partai dalam rapat, yang digelar di Hotel Ambara, Jakarta, Senin (15/1).
Pria yang karib disapa Oso itu memilih untuk memimpin rapat untuk persiapan Pemilu 2019, yang bertajuk 'Sukses Verifikasi Faktual Menuju Tiga Besar Pemilu Legislatif 2019', di Hotel Manhattan, Jakarta.
"Nanti saja setelah rapat," kata Oso yang juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu.
Dalam rapat yang dipimpin Oso ini hadir sejumlah pengurus DPP di antaranya, Gede Pasek Suardika, Mirwan Amir, Inas N Zubir, hingga Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Ongen mengatakan, dirinya tak hadir dalam rapat ketua DPD yang dipimpin Sekretaris Jenderal Sarifuddin Sudding lantaran Oso masih sah dan resmi memimpin partai yang didirikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto.
"Saya diundang, cuma saya enggak mau melakukan hal-hal seperti itu. Kenapa saya enggak mau? Karena ketua umum ini masih sah, resmi, apa dasar alasan mengganti ketua umum," kata Ongen.
Sebelumnya, pada rapat yang dipimpin Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding di Hotel Ambara, Mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo ditunjuk menjadi Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Hanura menggantikan OSO. Rapat itu diklaim dihadiri oleh sejumlah senior dan pendiri partai.
(sur)