Jombang, CNN Indonesia -- Kepolisian Resort Jombang, Jawa Timur menurunkan satu tum khusus guna menyelidiki kasus dugaan bunuh diri satu keluarga di Jombang. Dari aksi tersebut, tiga anak meninggal dunia dan sang ibu kritis.
“Saat ini sedang meluncur tim ahli dari rumah sakit Dr Soetomo Surabaya untuk melakukan otopsi karena keterbatasan dokter di rumah sakit umum daerah kabupaten Jombang. Selain itu, kita juga akan turunkan satu dokter ahli jiwa untuk memeriksa kondisi saudara E yang saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif,” tutur Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto, di Mapolres Jombang, Selasa (16/1).
Saat ini, Agung menjelaskan, pihaknya tengah memeriksa saksi guna menentukan motif. Salah satu saksi yang diperiksa yakni suami korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaan sementara terkait aksi nekat Evy Suliastin Agustin, ia mengungkapkan, karena tekanan batin dan faktor ekonomi.
“Indikasi awal berlatar belakang Asmara, dari saksi kita ketahui bahwa koban dan suami sudah tiga tahun ini berpisah, dan selama tiga tahun ini tidak dinafkahi secara lahir dan batin. Sebelumnya mereka tinggal di Surabaya. Namun setelah pisah saudara E memutuskan kembali ke Jombang tepatnya di Mojoagung,” katanya.
Masih menurut Agung, pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan intesif terhadap suami korban, yang masih diamankan di Mapolres Jombang guna penyelidikan lebih lanjut.
Warga Dusun Sambilanang Desa Karobelah Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang, dihebohkan dengan aksi bunuh diri Evy Suliastin Agustin, 26 tahun bersama tiga anaknya.
Dari data yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, ketiga korban meninggal yakni SM enam tahun, BV perempuan empat tahun, dan UF perempuan empat bulan.
Sementara barang bukti yang diamankan, satu botol obat pembunuh nyamuk 600 ml isi tinggal 2/3, dan dua Handphone milik korban.
(dik/djm)