Jakarta, CNN Indonesia -- Konstruksi tiang beton Light Rail Transit atau kereta api ringan di kawasan Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur roboh, Senin (22/1) dini hari. Lima orang dikabarkan mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, proyek pengerjaan infrastruktur LRT saat ini tengah diburu waktu. Dia menduga kecelakaan itu terjadi karena kelalaian dalam mematuhi prosedur di lapangan.
"Kalau dikejar target selalu seperti itu, ada saja prosedur yang terlupakan demi efisiensi waktu dan sebagainya," ujar Sandi di Balai Kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi mengaku belum mendapat informasi detail mengenai kecelakaan tersebut. Namun dia telah mendapat laporan dari Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Satya Heragandhi, bahwa proyek pengerjaan LRT kini tengah dikebut demi mengejar deadline.
Dari hasil pertemuan pekan lalu, Satya melapor ke Sandi bahwa proyek LRT kini mulai keteteran. Selain kondisi di lapangan yang serba situasional, kondisi cuaca pun menjadi faktor yang mempengaruhi kelancaran proyek.
"Target Juli harus realiasasi Asian Games. Pak Satya bilang kalau mereka akan mengejar dengan shift yang ditambah orang dan kami sama-sama khawatir masalah keselamatan kerjanya," ujar Sandi.
Sandi mengaku prihatin dengan keselamatan pekerja yang menjadi korban kecelakaan robohnya tiang beton LRT di Kayu Putih. Dia kini tengah mengumpulkan laporan lengkap dari lapangan untuk ditindaklanjuti oleh Pemrpov DKI.
Konstruksi tiang beton LRT di Kayu Putih roboh semalam. Lima korban luka telah dilarikan ke rumah sakit. Petugas masih mendalami penyebab robohnya tiang beton LRT tersebut.
(gil)