Jakarta, CNN Indonesia -- Jembatan gantung di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan disebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mirip jembatan di film
Indiana Jones karena kondisi yang memprihatinkan. Jembatan itu terbilang krusial karena digunakan oleh para siswa-siswi sebagai akses menuju sekolah setiap hari.
Ada tiga jembatan sebenarnya di RW 02 Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ketiganya terletak di RT 06, RT 11, dan RT 12.
Semuanya menghubungkan Kampung Sawah Bambon di Jakarta Selatan dengan Kelapa Dua di Depok. Namun jembatan gantung di RT 06 sudah tidak bisa digunakan sejak diterjang banjir pada 2006.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu dari dua jembatan yang masih berfungsi, yakni jembatan di RT 11, digunakan para siswa-siswi untuk menuju ke sekolah masing-masing setiap hari. Baik yang berdomisili di Kampung Sawah Bambon maupun Kelapa Dua Depok.
Adinia, misalnya, siswi kelas satu SDN Srengseng Sawah 15. Ia setiap hari diantar ibunya, Siti, dari rumah mereka di kawasan Kelapa Dua.
Meski menakutkan dan berbahaya, Siti tetap melewati jembatan sepanjang 45 meter tersebut. Dengan kondisi yang sudah miring dan banyak seng terkelupas, jalan ini mampu memotong jalur ke sekolah dari rumahnya sekitar empat kilometer.
"Kalau lewat sana (jalan raya akses UI) jauh, harus naik kendaraan. Kalau lewat jembatan cuma lima menit," kata Siti saat ditemui
CNNIndonesia.com, Selada (23/1), saat menjemput Adinia.
 Kondisi Jembatan 'Indiana Jones' sangat memprihatinkan. Warga berharap Anies Baswedan mau memperbaiki karena tiap hari banyak siswa sekolah lewat jembatan ini. (CNN Indonesia/Dhio Faiz). |
Siti mengatakan akan terus mengantar Adinia meski anak perempuannya itu sudah kelas 3 SD. Ia hanya ingin memastikan Adinia selamat dengan mengantarnya ke ujung jembatan.
Orang tua murid lainnya, Sri Murni, mengungkapkan kisah yang cukup menegangkan. Anak putri Sri bersekolah di SMAN 88 Jakarta di Cijantung.
Sri mengatakan, anaknya biasa diantar ke sekolah menggunakan sepeda motor. Namun saat pulang, ia biasanya berjalan kaki lewat jembatan gantung di RT 11.
Pekan lalu, anak Sri pulang saat petang. Saat itu hujan deras. Anaknya melintasi jembatan yang dijuluki Anies jembatan Indiana Jones itu.
Anak Sri menyalakan senter dari ponselnya untuk menerangi jembatan. Namun karena gelap, kaki anak Sri terjeblos di bagian seng yang terkelupas.
"'Aduh bu jeblos, mati aku', begitu katanya pas sampai rumah," ujar Sri saat ditemui di rumahnya.
Sejak saat itu, anak Sri tidak mau lagi melintasi jembatan gantung tersebut. Ia memilih melintasi jalan raya Akses UI meski memutar dan lebih jauh.
Baik Sri ataupun Siti merasa memang jalan tersebut harus segera diperbaiki. Jembatan itu sangat bermanfaat, khususnya bagi para siswa yang ingin menuju ke sekolah masing-masing.
 Kondisi Jembatan 'Indiana Jones' sangat memprihatinkan. Warga berharap Anies Baswedan mau memperbaiki karena tiap hari banyak siswa sekolah lewat jembatan ini. (CNN Indonesia/Dhio Faiz). |
Dengan adanya kunjungan dari Anies, Siti berharap jembatan gantung segera diperkokoh. Setidaknya aman untuk dilintasi para pelajar.
"Biar dibenerin lagi, dulu sudah pernah pas Pak Jokowi. Mudah-mudahan dibagusin lagi," tutur Siti.
Jembatan ini, menurut pendapat warga sekitar, sudah dibangun dari tahun 1970-an. Namun dahulu masih berupa tumpukan bambu.
Saat Jokowi berkunjung selaku Gubernur DKI Jakarta pada 2013, jembatan ini diberi bantuan. Sekarang jembatan sudah dihubungkan dengan sling baja untuk pegangan. Untuk pijakan, ada bantalan besi, bambu, dan seng yang dirakit menjadi jembatan.
"Dulu pas zaman Pak Jokowi gubernur, sempat diperbaiki, sudah lebih mending. Tapi sudah perlu diperbaiki lagi," kata Ibu RW 02 Tuty Rohati.
Saat CNNIndonesia.com mencoba menyeberangi jembatan gantung di RT 11, memang tampak berbahaya. Bagi yang belum pernah melintas, dipastikan adrenalin akan meningkat di atas jembatan yang mempunyai ketinggian sekitar lima meter dari permukaan sungai di bawahnya.
Kengerian sudah dimulai ketika pijakan pertama saja sudah membuat jembatan bergoyang. Setiap langkah berikutnya disambut bunyi dari seng, bambu, dan besi yang bergesekan.
Saat sampai di tengah, jembatan semakin miring, perjalanan pun semakin memacu detak jantung. Sebab jembatan seakan mau berputar ke bawah. CNNIndonesia.com menggenggam sling baja di kanan kiri selama perjalanan agar aman.
Wajar jika warga setempat menginginkan jembatan ini diperbaiki, setidaknya agar siapapun yang menyeberang bisa merasa aman.
(osc)