Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara terkait demonstrasi yang digelar sejumlah sopir angkutan kota (angkot) pada Senin (22/1) siang tadi di depan Gedung Balai Kota. Demo itu merupakan bentuk protes para sopir terhadap kebijakan penataan kawasan Tanah Abang.
Para pengemudi angkot itu meminta agar Anies mengembalikan fungsi jalan Jatibaru seperti sedia kala, bukan malah menutupnya untuk memberi ruang berjualan kepada pedagang kaki lima (PKL).
Anies enggan berkomentar banyak. Dia berulang kali mengatakan, penataan kawasan Tanah Abang dilakukan pada masa transisi sehingga tak heran jika muncul beragam aspirasi terkait kebijakan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Yang penting, ini adalah masa transisi. Ekuilibrium baru, tentu ada penyesuaian-penyesuaian baru. Nanti kami akan
obrolin lagi,” kata Anies di Balai Kota.
Terkait permintaan untuk kembali membuka Jalan Jatibaru, Anies menyatakan tak ingin terburu-buru merespons itu.
“Nanti akan diobrolin. Secara baik-baik dan tidak buru-buru,” katanya.
“Yang namanya keseimbangan baru itu pasti ada penyesuaian, dan ini fase penyesuaian. Nanti kita lihat, jangan buru-buru pokoknya,” tutur Anies menambahkan.
Lebih lanjut, terkait bus TransJakarta Explorer yang dituding pengemudi angkot telah merugikan mereka karena cara mengambil lahan penumpang, Anies enggan berkomentar lebih jauh.
Dia hanya menyebut segala kebijakan yang dia keluarkan jangan dilihat besar atau kecilnya saja.
“Ya kita harus lihat secara keseluruhan. Jangan besar atau kecilnya sajalah. Yang penting ini pokoknya masa tansisi,” ujarnya.
Demo sejumlah sopir angkot di Balai Kota berakhir sekitar pukul 14.00 WIB, dilanjut dengan aksi di depan Gedung DPRD DKI yang berakhir pukul 15.30 WIB.
Koordinator Aksi, Andreas mengatakan, dalam aksi sedikitnya ada 500 peserta demo yang terdiri dari warga dan sopir. Adapun pengemudi angkot yang mengikuti aksi ini di antaranya trayek 03, 05, 08, dan 10.
Di Balai Kota perwakilan demonstran sempat menggelar pertemuan dengan Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah dan berakhir sekitar pukul 12.36 WIB.
Demonstran menuntut Pemprov DKI kembali membuka jalur Jatibaru, Tanah Abang yang sebelumnya ditutup demi memberi ruang bagi pedagang kaki lima berjualan mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
(wis/djm)