Wahid Foundation: Mayoritas Muslim Antijihad Kekerasan

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jan 2018 08:10 WIB
Survei Wahid Foundation menemukan, mayoritas warga muslim menentang ide jihad kekerasan dan ormas radikal.
Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, di Jakarta, 2017. Survei lembaga ini menyebut bahwa mayoritas muslim masih anti-jihad kekerasan. (Foto: Detikcom/Ari Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wahid Foundation menyatakan jika mayoritas masyarakat Muslim baik laki-laki dan perempuan tidak mendukung ide jihad kekerasan dan organisasi kemasyarakatan radikal di Indonesia.

"Sangat sedikit warga Muslim yang mendukung ide jihad kekerasan. Kebanyakan bersikap netral dan banyak pula yang yang antijihad kekerasan," kata Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin (29/1).

Hal itu didasarkan Laporan Survei Nasional Tren Toleransi Sosial-Keagamaan di Kalangan Perempuan Muslim Indonesia yang dilakukan Wahid Foundation terhadap 1500 responden pada 6-27 Oktober 2017 di 34 Provinsi. Jumlah responden berdasarkan gender seimbang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yenny melanjutkan, jihad kekerasan yang dimaksud dalam survei ini adalah dukungan bagi penggunaan kekerasan dalam memperjuangkan agama. Indikatornya ada tiga.

Pertama, menegakkan Islam dengan mengorbankan nyawa; kedua, perang dan mengangkat senjata melawan orang kafir; ketiga, membalas dendam terhadap pihak yang menyerang Islam.

Hasilnya, Yenny merinci, ada 37,5 persen warga muslim yang antijihad kekerasan. Sebaliknya, 13,5 persen responden mengaku projihad kekerasan. Sebanyak 49,3 persen responden lainnya mengaku netral dalam isu ini.

Di samping itu, ada pula kategori pertanyaan tentang dukungan terhadap ormas radikal. Hasilnya, sebanyak 51,7 persen responden menentang ormas radikal, 9 persen pro-ormas radikal, dan 39,2 persen tidak menyatakan sikap.

Dalam survei tersebut, pihaknya menyertakan sejumlah contoh ormas radikal seperti ISIS, Jamaah Islamiyah, Al Qaedah, HTI, FPI, DI/NII, JAD dan Laskar Jihad.

"Mayoritas muslim cenderung bersikap anti-ormas radikal," ucapnya.

Yenny mengatakan, dukungan terhadap ide jihad kekerasan dan ormas radikal merupakan satu kesatuan. Semakin mendukung ormas radikal, lanjutnya, maka tingkat radikal di tengah masyarakat akan semakin meningkat.

"Mendukung organisasi radikal maka kecenderungannya dia semakin radikal, makin terpapar ceramah radikalisme, makin radikal. Ini yang bisa membuat level radikal di tengah masyarakat makin tinggi," jelasnya. (arh/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER