Fahri Hamzah Nilai Alumni 212 Bukan Untuk Kepentingan Politik

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jan 2018 15:31 WIB
Fahri Hamzah menilai, alumni 212 sulit diorganisir dalam satu wadah karena bukan organisasi politik. Apalagi diorganisis untuk kepentingan politik tertentu.
Fahri Hamzah menilai, alumni 212 sulit diorganisir dalam satu wadah karena bukan organisasi politik. Apalagi diorganisis untuk kepentingan politik tertentu. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto).
Jakarta, CNN Indonesia -- Para mantan aktivis bela Islam 2 Desember 2016 yang dulu berhimpun dalam Presidium Alumni 212 kini terpecah menjadi sejumlah kelompok atau perhimpunan.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah merespons dinamika di tubuh alumni 212 itu. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai, alumni 212 bukan kelompok organisasi untuk kepentingan politik, sehingga akan sulit diorganisasi dalam satu wadah.

Fahri menilai demikian, sebab aksi bela Islam 212 pada akhir 2016 silam itu merupakan sebuah gerakan yang muncul akibat kesadaran bersama atas satu peristiwa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fahri mengklaim, sebagai sebuah gerakan, alumni 212 tak mudah untuk diorganisir. Apalagi jika gerakan itu diorganisir untuk kepentingan politik tertentu.

"Karena itu dia tidak bisa diorganisir, dia bukan organisasi massa, apalagi organisasi politik," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/1).

Di kesempatan berbeda, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai wajar terjadi perpecahan di tubuh alumni 212. Menurutnya, hal itu sebagai bentuk dinamika yang biasa.

"Mungkin ini dinamika yah, kan alumni 212 ada 7 juta orang. Punya aspirasi dan pandangan yang berbeda wajar lah," kata Fadli.

Wakil Ketua DPR itu menyebut, dinamika di tubuh alumni 212 juga dikarenakan para anggotanya datang dari berbagai latar belakang dan kelompok yang kemudian melebur menjadi satu barisan.

"Wajar saja kalau sekarang juga merasa wadahnya terlalu kecil. Saya rasa ini natural saja," katanya.

Meski banyak pecahan kelompok, Fadli menilai, para alumni 212 juga tetap memiliki kesamaan, misalnya berupa tokoh sentral dalam diri para ulama, termasuk Rizieq Shihab.

Saat ini, para alumni 212, yang sempat berhimpun dalam Presidium Alumni 212, telah terbagi menjadi sejumlah organisasi atau perkumpulan.

Saat ini tak cuma Presidium Alumni 212 yang mewadahi mantan aktivis bela Islam, tetapi ada juga Persaudaraan Alumni 212.

Selain itu, di tataran bawah terdapat juga kelompok-kelompok lain. Mulai dari Garda 212 hingga Korps 212. Masing-masing kelompok mengklaim mewakili semangat Aksi 212, namun memiliki tujuan yang berbeda. (osc/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER