Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga pasien yang diduga disuntik setelah meninggal, Supariyah (67), mempertanyakan berkas rekam medis kepada pihak RS Siti Khodijah Sidoarjo, Jawa Timur. Keluarga mengaku sudah beberapa kali melayangkan surat untuk meminta rekam medis Supariyah.
"Keluarga sudah berkirim surat sebanyak empat kali mulai tanggal 10 hingga 29 Januari 2018. Namun niatan baik dari ahli waris belum mendapat respon positif dari pihak rumah sakit," kata kuasa hukum keluarga korban, Achemat Yunus, saat dihubungi, Kamis (1/2).
Surat pertama dengan nomor E0001/KH-AY/SOM/I/2018 dikirim pada tanggal 10 Januari 2018, berkaitan dengan permintaan pertemuan secara kekeluargaan yang ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit Siti Khodijah. Surat kedua dikirim pada 17 Januari, dan surat ketiga dikirim pada 22 Januari.
Ahli waris, lanjutnya, telah menerima surat balasan dari pihak Direktur RS tertanggal 19 Januari 2018 dengan nomor : 01/IV.6.AU/I/2018. Isinya, permintaan agar korespondensi dilakukan dengan pihak pengacara rumah sakit Masbukhin dan Partnership Law Firm.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu pun surat keempat, tanggapan atas surat sebelumnya," imbuh Achemat.
Saat ini, pihaknya sudah melaporkan manajemen rumah sakit ke Polresta Sidoarjo untuk mencari fakta hukum dan mendapatkan keadilan bagi keluarga korban. Pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
"Kami juga akan melaporkan kejadian tersebut ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran dan Majelis Disiplin Etik Kedokteran di Pusat, Jakarta," ujarnya.
Diketahui, pasal 10 ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam medis menyebutkan soal keharusan menjaga rekam medis.
Namun, pasal 10 ayat (2) menyebut tentang sejumlah pihak dan kondisi yang membuat data rekam medis itu bisa dibuka. Yakni, untuk kepentingan pasien dan permintaan aparat penegak hukum.
Supariyah dikabarkan meninggal
akibat serangan jantung pada 21 Desember. Perawat diduga tetap menyuntik pasien meski Supariyah sudah meninggal dunia.
Kasus ini mencuat setelah beredarnya video yang menjadi viral yang berisi keluarga pasien yang sedang memarahi seorang dokter dan perawat di RS Khodijah yang diduga bertanggung jawab atas insiden penyuntikan tersebut. (dik/arh)