Guru yang Tewas Dianiaya Siswa Dikenal Tak Pelit Berbagi Ilmu

RZR | CNN Indonesia
Jumat, 02 Feb 2018 23:12 WIB
Semasa hidupnya, saat masih kuliah, Budi Cahyono sang guru yang tewas diduga akibat dianiaya muridnya dikenal tak pelit berbagi ilmu dan aktif di organisasi.
Ilustrasi penganiayaan di sekolah. (Thinkstock/Wildpixel).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang, Tum Haryanto menceritakan kenangannya tentang Budi Cahyono, guru kesenian di SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Jawa Timur yang tewas setelah dianiaya muridnya. Haryanto mengenal Budi sebagai sosok yang tak pelit berbagi ilmu kepada siapapun, termasuk juniornya di kampus.

Haryanto mengatakan Budi adalah alumni HMI di Universitas Malang (UM). Haryanto mengenang Budi sebagai sosok yang memiliki pengetahuan luas tentang seni, dan kerap mengajari sesama rekan termasuk juniornya di HMI.

"Karena dia jurusannya seni ya, jadi dia aktif sekali di sana, pengetahuannya banyak soal seni," kata Haryanto kepada CNNIndonesia.com pada Jumat (2/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Haryanto menjelaskan, Budi merupakan mahasiswa angkatan 2009 di Fakultas Sastra Universitas Malang. Ia diketahui telah aktif berorganisasi di HMI sejak menjadi mahasiswa di universitas tersebut.

"Beliau saat kuliah aktif di HMI UM ya, beliau senior kita," kata Haryanto.

Setahun aktif di HMI, Budi lalu menjabat  Bendahara Umum Komisariat Fakultas Sastra di kampusnya tersebut yakni pada 2010.

"Jadi almarhum itu pernah menjabat sebagai Bendum (Bendahara Umum) di tingkat komisariat, bukan sebagai ketua," kata Haryanto mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya yang menyebut Budi adalah mantan ketua HMI saat kuliah.


Haryanto sendiri terkejut saat mendengar kabar meninggalnya Budi diduga setelah dipukuli siswanya sendiri. Haryanto pun meminta agar pihak kepolisian menindak tegas pelaku berdasarkan hukum yang berlaku. Ia juga meminta pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengevaluasi peristiwa ini agar kejadian yang sama tak terulang lagi.

"Menurut saya, meninggalnya mas Budi ini jadi pukulan telak bagi pendidikan di Indonesia," ucap Haryanto yang juga menegaskan Budi wafat sebagai pejuang pendidikan.


Budi yang mengajar kesenian di SMA Negeri I Torjun, Sampang, Jawa Timur tewas diduga setelah dipukuli muridnya dengan inisial HI, Kamis (1/2) siang. Semua itu berawal ketika Budi yang sedang mengajar menegur HI yang tertidur di kelas dengan mencoret pipinya. Tak terima HI, berdiri lalu memukul Budi dan mengenai pelipis wajahnya.

Tak berhenti di situ, HI diinformasikan mencegat Budi sepulang sekolah dan kembali memukulinya. Berdasarkan informasi kepolisian, pemukulan sepulang sekolah itu dilakukan HI di Jalan Raya Jrengik, Sampang.

Sampai di rumah, korban langsung pingsan, sehingga dirujuk ke RS Dr Soetomo di Surabaya. Namun, nyawa Budi tidak terselamatkan. Dia meninggal di Rumah Sakit Dr Soetomo sekitar pukul 22.00 WIB.


Menurut hasil diagnosa dokter, Budi mengalami mati batang otak (MBO), dan semua organ dalam tubuhnya sudah tak berfungsi.

Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Heri Kusnanto mengatakan, pihaknya telah menangkap HI, Kamis (1/2) sekitar pukul 24.00 WIB di rumahnya di Dusun Brekas, Desa Tonjun, Kecamatan Torjun, Sampang.

"Kami juga telah meminta keterangan kepada para pihak, baik guru ataupun teman sekelas pelaku," ujar Heri. (osc/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER